Agus Salim : Memandang Anak

Sketsanusantara.com-Memandang anak dengan segala tingkah polahnya membuat kita kadang senang, surprise, baper dan kesal.
Begitulah anak. Makhluk yang sedang tumbuh emosi, spritual, kognitif, fisik dan psikisnya.

Kita sebagai orang dewasa (orang tua, guru dan masyarakat) harus bersikap bijak menyikapi polah tingkah anak yang kadang menggemaskan dan mengejutkan.

Agar kita sebagai orang tua, guru dan masyarakat tidak baper dan kesel dengan tingkah polah anak, membaca kalimat-kalimat berikut ini dan menghayati makna yang terkandung di dalamnya mungkin bisa membantu kita menjadi lebih bijak menyikap tingkah polah anak.

Saat melihat anak membongkar pasang mainannya yang baru kita belikan, pandanglah mereka sebagai montir profesional yang sedang memperbaiki mobil-mobil di bengkelnya.

Saat menyaksikan anak-anak sedang bermain masak-memasak, pandanglah mereka sebagai juru masak professional yang sedang mencoba resep terbarunya.

Saat menyaksikan anak-anak sedang bermain dokter-dokteran, pandanglah mereka sebagai dokter-dokter muda yang berdedikasi tinggi pada profesinya.

Saat kita saksikan anak-anak sedang marahan dengan temannya, pandanglah mereka sebagai para aktor dan aktris yang sedang berlatih memainkan peran tokoh antagonis dalam film terbarunya.

Saat menyaksikan anak-anak sedang menina-bobokan boneka kesayangannya, pandanglah mereka sebagai ayah dan ibu muda yang penuh kasih sayang kepada anaknya.

Saat kita saksikan anak-anak sedang bermain sepak bola, pandanglah mereka sebagai pemain sepak bola masa depan yang akan mengharumkan bangsa.

Saat kita saksikan anak-anak sedang bermain di got menangkap ikan-ikan kecil, pandanglah mereka sebagai ilmuan biologi yang sedang mengamati eco system got.

Saat kita saksikan anak-anak sedang mencorat-coret tembok dengan crayonnya, pandanglah mereka sebagai para pelukis muda yang sedang berkarya.

Saat kita saksikan anak-anak sedang bermain perang-perangan, pandanglah mereka sebagai para pejuang yang sedang membela tanah air.

Saat kita saksikan anak-anak sedang menangis keras, pandanglah mereka penyanyi yang sedang melatih suaranya

Saat kita menyaksikan anak-anak sedang bermain peran sebagai guru, pandanglah mereka sebagai guru-guru professional yang sedang menyiapkan generasi terbaik negeri ini.