Azis Khafia : Lebaran Yatim

SKETSANUSANTARA.COM- Lebaran adalah bahasa melayu Betawi yang maknanya adalah hari raya.

Orang Betawi menyebut hari raya dengan kata “Lebaran”,, misalnya hari raya idul fitri disebut “Lebaran”, hari ‘ idul adha disebut “Lebaran Haji”, tanggal 10 Muharam disebut “Lebaran Yatim”, perayaan Gong xi fat choi disebut “Lebaran Cina”, bahkan untuk sesuatu perayaan atau kegembiraan yang sulit dicapai disebut “Lebaran monyet”, Katanya nti yee Ane kasih ente THR pas “Lebaran monyet”.

Dari segi bahasa (etimologi) Lebaran berasal dari kata lebar yang artinya sesuatu yang sempit kini menjadi lebih lebar, baju baru (baju lebih lebar), nasi biasa kini menjadi lebih lebar disebut ketupat dan yang terpenting hati menjadi lebih lebar (terbuka) terhadap kebenaran dan kebaikan, karenanya dihari lebaran semua menyibukan diri saling memaafkan, bahkan sampai ATM pun meminta maaf, katanya ; “Mohon maaf saldo anda tidak mencukupi !”.

Lebaran Yatim

Lebaran yatim ditradisikan oleh masyarakat Indonesia jatuh pada bulan muharam, hal ini didasari oleh pemahaman mengenai sejarah, hikmah dan keutamaan muharam. Terutama tanggal 10 muharam. Mengenal Hari Asyura 10 Muharram :
Hari Asyura adalah salah satu hari istimewa dalam bulan Muharram. Hari ini jatuh pada tanggal 10 bulan Muharram. keutamaan Hari Asyura ini,
umat muslim dianjurkan mengerjakan sejumlah amalan di hari Asyura. Selain sejumlah anjuran amalan, Hari Asyura juga menjadi istimewa karena dari segi sejarah, tercatat sejumlah peristiwa luar biasa terjadi pada hari ini.

Berikut keutamaan hari Asyura 10 Muharram beserta amalan yang disunnahkan. Pertama yakni Peristiwa Penting dan Keutamaan Hari Asyura

Hari Asyura adalah hari bersejarah yang penuh kenangan dan pelajaran berharga. Salah satunya, pada hari Asyura, Nabi Adam AS bertobat kepada Allah dari dosa-dosanya dan tobat tersebut diterima oleh-Nya.
Pada hari Asyura juga Allah SWT selamatkan Nabi Musa dan kaumnya serta menenggelamkan Fir’aun dan bala tentaranya. Allah SWT pun memberi wahyu kepada Nabi Musa AS.

.أن مر قومك يت وبوا إيل يف أول عشراحمل رم فإذا كان يوم الع اشر فلي خرجوا إيل حىت أغفرهلم

Artinya: “Perintahkan kaummu untuk bertaubat di awal sepuluh Muharram. Jika telah tiba hari kesepuluh (Asyura) maka perintahkan mereka untuk keluar kepadaku sehingga aku ampuni mereka semua”,
Masih banyak peristiwa lain yang terjadi di 10 Muharram, berikut di antaranya : Nabi Adam alaihissalam bertobat kepada Allah dari dosa-dosanya dan tobat tersebut diterima oleh-Nya. Berlabuhnya kapal Nabi Nuh di bukit Judiy dengan selamat, setelah dunia dilanda banjir yang menghanyutkan dan membinasakan. Selamatnya Nabi Ibrahim ‘alaihissalam dari siksa Namrud, berupa api yang membakar. Nabi Yusuf ‘alaihissalam dibebaskan dari penjara Mesir karena terkena fitnah. Nabi Yunus ‘alaihissalam selamat, keluar dari perut ikan hiu. Nabi Ayyub ‘alaihissalam disembuhkan Allah dari penyakitnya yang menjijikkan. Nabi Musa ‘alaihissalam dan umatnya kaum Bani Israil selamat dari pengejaran Fir’aun di Laut Merah. Nabi Musa dan umatnya yang berjumlah sekitar lima ratus ribu orang selamat memasuki gurun Sinai untuk kembali ke tanah leluhur mereka. Adapun keutamaan puasa di hari Asyura dijelaskan dalam beberapa hadits, antara lain hadits dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW bersabda :

“Barang siapa berpuasa di hari Asyura (10 Muharram), maka Allah SWT memberinya pahala 10.000 malaikat. Dan, barang siapa berpuasa di hari Asyura (10 Muharram), maka ia diberi pahala 10.000 orang berhaji dan berumrah dan 10.000 pahala orang mati syahid. Barang siapa mengusap kepala anak anak yatim di hari tersebut, maka Allah SWT menaikkan dengan setiap rambut satu derajat. Barang siapa memberi makan kepada orang mukmin yang berbuka puasa di hari Asyura, maka seolah-olah ia memberi makan seluruh umat Rasulullah SAW yang berbuka puasa dan mengenyangkan perut mereka.”

Kedua, Amalan di 10 Muharram Hari Asyura

Sebagai bentuk memuliakan dan mengejar keutamaan Hari Asyura, Rasulullah SAW mewajibkan para sahabat berpuasa di hari Asyura sebelum adanya perintah puasa bulan Ramadhan.
Dijelaskan dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda :

أَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ الْمَكْتُوبَةِ الصَّلَاةُ فِي جَوْفِ اللَّيْلِ وَأَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ صِيَامُ شَهْرِ اللَّهِ الْمُحَرَّمِ

Artinya : “Sesungguhnya shalat yang terbaik setelah shalat fardhu adalah shalat tengah malam dan sebaik-baiknya puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Allah yang kamu menyebutnya bulan Muharram.” (HR. Nasa’i, No: 1614). Karena itu, mengerjakan puasa Asyura merupakan salah satu amalan yang paling dianjurkan di bulan Muharram ini. terdapat amalan-amalan sunnah lainnya yang juga dapat dikerjakan di hari Asyura ini.
Sebagian ulama menyebutkan banyak amalan dan ibadah yang menghasilkan pahala besar dan keistimewaan bagi yang mengerjakannya pada hari Asyura, antara lain sebagai berikut : Mengusap kepala anak yatim, Memuliakan fakir miskin, Memberikan ilmu atau kemanfaatan kepada orang lain, misalnya menunjukkan jalan kepada orang yang tersesat, Bersedekah, Melapangkan nafkah dan membelanjakan hadiah untuk anak dan istri, Mandi sunnah, Bercelak, Menjamu orang yang berbuka puasa, Memperbanyak shalat sunnah empat rakaat, Banyak membaca dzikir “Hasbunallah wani’malwakil ni’mal mawla wa ni’man nashir, Membaca surat Al-Ikhlas 1000 kali, Melaksanakan shalat Tasbih, Melakukan silaturahim kepada semua orang, sanak keluarga, orang-orang terdekat, tetangga, maupun
orang-orang alim (ahli ilmu).
Demikian secara singkat keutamaan, kemuliaan dan amalan utama di bulan muharam terlebih tanggal 10 muharam (asyura) maka momentum kemuliaan ini dijadikan hari raya untuk memuliakan dan menggembirakan anak yatim, maka kemudian dikalangan masyarakat Betawi dikenal dengan lebaran Yatim. Wallahu’a lam bis shawab !.

*Azis Khafia
(Wakil Ketua Umum Bamus Betawi)