SKETSANUSANTARA.COM- MEDAN: Anggota DPD RI/MPR RI asal Sumatera Utara, Dedi Iskandar Batubara, kembali menggelar sosialisasi 4 Pilar kebangsaan pada Jumat lalu (6/12/24). Berbeda dari biasanya, gelaran acara kali ini terlihat istimewa, karena diadakan di aula kampus Universitas Al Washliyah Medan (UNIVA). Peserta yang diundang juga istimewa, karena terdiri dari civitas akademika kampus. Baik dosen, mahasiswa, serta petugas kependidikan.
Dalam pengantarnya Dedi Iskandar Batubara menyampaikan bahwa ia sengaja mengundang insan-insan akademis. “Dalam beberapa kesempatan, saya selalu mendapatkan suasana yang berbeda saat mendiskusikan empat pilar kebangsaan dengan para akademisi. Diskusi selalu berlangsung di atas track yang lurus. Tidak ada yang berusaha mengubah arah diskusi menjadi forum serap aspirasi, atau berusaha meminta respon saya terhadap fenomena politik nasional yang sedang hangat,” ujarnya.
Lebih lanjut, politisi yang juga ketua PW Al Washliyah Sumatera Utara menjelaskan bahwa 4 Pilar Kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, sudah hidup dan dipraktikkan oleh para insan akademis.
“Sebagai masyarakat yang terdidik dan terpelajar, saya yakin civitas akademika Univa sudah mempraktikkan nilai dan norma empat pilar kebangsaan. Bukti yang paling sahih adalah kampus ini tidak pernah berhenti memproduksi tokoh-tokoh yang istikamah merawat persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam konteks ini, UNIVA tidak hanya mempraktikkan konsepsi tentang Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Lebih dari itu, mencetak orang-orang yang mendidik masyarakat untuk mempraktikkan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika,” papar pria yang biasa mengenakan kain sarung dalam acara-acara formal.
Para peserta terlihat sangat antusias mengikuti acara. Selama narasumber memaparkan materi, mereka menyimak dengan baik dan serius. Tidak satu pun yang terlihat keluar masuk ruangan. Semuanya duduk rapi mendengarkan paparan yang berlangsung sekitar satu jam. Sesekali mereka memberikan tepuk tangan meriah.
Selesai memaparkan materi, moderator menjeda acara 15 menit untuk coffee break. Para peserta langsung berbaris rapi mengambil camilan yang disediakan panitia. Setelah itu, mereka langsung duduk kembali dan melanjutkan sesi diskusi.
Beragam pertanyaan kritis dan menarik diajukan oleh peserta. Dedi Iskandar Batubara menjawab semua pertanyaan peserta dengan telaten. Sesi diskusi ini berlangsung selama hampir dua jam, karena banyaknya peserta yang ingin bertanya.
Selesai berdiskusi dan panitia menutup acara, Dedi Iskandar Batubara masih melayani permintaan panitia dan peserta untuk foto bersama.[]