SKETSANUSANTARA.COM- MEDAN: Di sela-sela kesibukannya melaksanakan tugas konstitusional sebagai anggota parlemen, Dedi Iskandar Batubara menyempatkan diri untuk menggelar Sosialiasi 4 Pilar Kebangsaan di daerah pemilihannya pada Sabtu (4/5/24).
Bertempat di aula serba guna PW Al Washliyah Sumut di Jl. Sisingamangaraja No. 144 Medan, acara tersebut dipadati oleh ratusan peserta yang merupakan pengurus dan kader ormas Al Jam’iyatul Washliyah. Menurut panitia, peserta yang diundang sebenarnya hanya 150 orang, namun yang datang lebih dari kuota undangan.
“Kita hanya mengundang 150 peserta untuk acara ini. Namun antusiame kader dan pengurus tidak bisa kami bendung. Setelah kami hitung, jumlah peserta yang datang lebih dari 200 orang,” ujar Bahri Hasibuan yang merupakan ketua panitia Sosialiasi 4 Pilar kali ini.
Dalam paparannya, Dedi Iskandar Batubara lebih banyak menjelaskan tentang kewajiban merawat persatuan dan kesatuan bangsa sebagai aktualisasi dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Menurutnya, tensi politik nasional harus diturunkan setelah kontestasi pemilihan pemimpin 2024 selesai.
“Pemilu legislatif dan pemilihan presiden telah selesai. Polarisasi yang terbentuk akibat perbedaan afiliasi politik dan dukungan capres sudah saatnya diakhiri.
Saya ingin mengingatkan bahwa kita punya semboyan persatuan Bhinneka Tunggal Ika yang artinya, walaupun berbeda-beda hakikatnya kita tetaplah satu. Perbedaan yang dimaksud semboyan ini bukan hanya perbedaan SARA. Suku, agama, ras, dan antargolongan saja, tapi juga perbedaan dukungan politik. Artinya, kita boleh berbeda dukungan terhadap calon pemimpin. Kita boleh berbeda partai, tapi kita tetap satu. Kita adalah kader Al Washliyah!” ujar pria yang akrah disapa DIB ini.
Lebih lanjut Dedi Iskandar Batubara menegaskan bahwa kader dan pengurus Al Washliyah punya tanggung jawab moral dan sosial untuk memelihara iklim yang kondusif jelang agar tugas dakwah dan mendidik umat bisa berjalan lancar.
“Semua pengurus dan kader Al Washliyah punya tanggung jawab untuk merawat kebhinnekaan di seluruh Indonesia, terutama di Sumatera Utara. Jangan sampai instumen demokrasi yang bernama Pemilu membuat persatuan kita menjadi retak dan terpecah. Ingat, semangat persatuan dan kesatuan dalam Bhinneka Tunggal Ika merupakan pilar kebangsaan yang sangat penting. Jangan hanya dijadikan semboyan, tapi harus dipraktikkan dalam kehidupan nyata,” tegas pria yang juga ketua PW Al Washliyah Sumut tersebut.
Peserta sangat antusias mengikuti acara. Hal itu terlihat pada sesi diskusi. Ketika pemateri menyelesaikan paparannya, dan moderator membuka sesi tanya jawab. Banyak peserta mengangkat tangan untuk mengajukan pertanyaan. Moderator membagi sesi diskusi dalam empat termin, setiap termin berisi tiga pertanyaan. Dedi Iskandar Batubara selaku pemateri, menjawab semua pertanyaan satu persatu.
Selesai acara, Dedi Iskandar langsung dikerubungi wartawan untuk dimintai komentar tentang berbagai isu politik nasional yang sedang hangat dan ramai diperbincangkan masyarakat. Terutama terkait isu seputar pencalonan dirinya menjadi kandidat kepala daerah di Sumatera Utara.
Mendapat pertanyaan tersebut, Dedi Iskandar Batubara menyatakan bahwa dirinya belum mengambil keputusan apa pun terkait Pilkada 2024, kendati sejumlah partai politik sudah mendekatinya.[]