Sketsanusantara.com
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِنَّ مِنۡ أَزۡوَٰجِكُمۡ وَأَوۡلَٰدِكُمۡ
عَدُوّٗا لَّكُمۡ فَٱحۡذَرُوهُمۡۚ وَإِن تَعۡفُواْ وَتَصۡفَحُواْ وَتَغۡفِرُواْ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ .
Makna: Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya di antara pasangan dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka. Dan jika kamu memaafkan dan bersikap toleran serta memaafkan mereka, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.Q.S Al Taghaabun Ayat 14.
Musuh yang dimaksud di sini adalah musuh yang bisa membuat mereka lupa kepada Allah. Musuh yang bisa menghalangi mereka untuk beribadah. Musuh yang bisa menjerumuskan mereka ke dalam perbuatan dosa.
Misal, seorang suami yang rajin beribadah, tetapi karena menuruti keinginan istrinya, dia akhirnya menunda-nunda shalat. Atau, seorang anak yang labil dalam beribadah, lebih nyaman bermain game online dari pada Beribadah,tadarus القران dan malas belajar.
Oleh karena itu, ayat ini memerintahkan kepada orang-orang beriman untuk berhati-hati terhadap istri dan anak-anak mereka. Jangan sampai mereka dikuasai oleh istri dan anak-anak mereka. Jangan sampai mereka menuruti semua keinginan mereka.
Jika mereka bisa memaafkan istri dan anak-anak mereka, jika mereka bisa bersabar terhadap mereka, jika mereka bisa mengampuni mereka, maka itu lebih baik bagi mereka. Karena Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
Ayat ini memerintahkan kepada orang-orang beriman agar berhati-hati terhadap istri dan anak-anak mereka. Karena, terkadang istri dan anak-anak bisa menjadi musuh bagi mereka.
Imam Al-Ghazali, seorang ulama sufi terkemuka, mengatakan:
Musuh yang paling berbahaya bagi manusia adalah hawa nafsunya sendiri. Dan musuh yang paling dekat dengan hawa nafsu adalah istri dan anak-anak. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati terhadap mereka.
Oleh karena itu, ayat ini memerintahkan kepada orang-orang beriman untuk berhati-hati terhadap istri dan anak-anak mereka. Jangan sampai mereka dikuasai oleh istri dan anak-anak mereka. Jangan sampai mereka menuruti semua keinginan mereka.
Jika mereka bisa memaafkan istri dan anak-anak mereka, jika mereka bisa bersabar terhadap mereka, jika mereka bisa mengampuni mereka, maka itu lebih baik bagi mereka. Karena Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
Oleh karena itu, kita harus berhati-hati terhadap mereka.
Kehati hatian itu dengan diiktiari pentingnya pemahan akan Iman Islam dan Ihsan.
والله اعلم