DR H M Suaidi,M.Ag : Empat Golongan Manusia

Sketsanusantara.com-

قال الخليل بن أحمد : الرجال أربعة، رجل يدري ويدري أنه يدري فذلك عالم فاتبعوه، ورجل يدري ولا يدري أنه يدري فذلك نائم فأيقظوه، ورجل لا يدري ويدري انه لا يدري فذلك مسترشد فأرشدوه، ورجل لا يدري أنه لا يدري فذلك جاهل فارفضوه.
أبو حامد الغزالي, إحياء علوم الدين

Pertama, Rojulun Yadri wa Yadri Annahu yadri.
رجل يدري ويدري انه يدري فذلك عالم فاتبعوه
Seseorang yang Tahu (berilmu), dan dia Tahu kalau dirinya Tahu. Tanpa bermaksud menghujat yang lain, manusia jenis atau golongan ini merupakan golongan manusia yang paling baik. Sebab, orang yang tahu bahwa dirinya mengetahui merupakan perilaku orang pintar, memiliki kemapanan ilmu. Dan dia mengetahui bahwa ilmu yang didapat harus benar-benar dimanfaatkan untuk umat.
Terhadap golongan pertama ini, kita harus mengikuti, menghormati,dan meneladaninya dalam kehidupan sosial, politik, agama dan lainnya.

Kedua, Rojulun Yadri wa Laa Yadri Annahu Yadri
ورجل يدري
ولا يدري انه يدري فذلك نائم فايقظوه
Seseorang yang Tahu (berilmu), tapi dia Tidak Tahu kalau dirinya Tahu.

Golongan kedua ini sering kita jumpai dalam kehidupan bermasyarakat. Bahwa orang ini sebenarnya memiliki potensi atau kemapanan ilmu, akan tetapi tidak menyadari atau mengoptimalkannya untuk keperluan umat. Sehingga, orang pada golongan ini dianalogikan bak “macan tidur”.”
Ketiga, Rojulun Laa Yadri wa Yadri Annahu Laa Yadri 
ورجل لا يدري ولا يدري انه لا يدري فذلك مسترشد فارشدوه.
orang yang tidak tahu dan mengetahui bahwa ia tidak tahu.

Secara singkat dan sederhana, golongan manusia ketiga ini adalah mereka yang sedang dalam proses mencari ilmu. Artinya, mencari ilmu orang disini lebih kepada berangkat dari sesuatu yang tidak diketahui akan tetapi ia berusaha keras untuk mengetahuinya.

Menurut Imam Ghazali, jenis manusia ini masih tergolong baik. Sebab, ini jenis manusia yang bisa menyadari kekurangannnya. Jadi, golongan ini bisa dikatakan belum memiliki kapasitas ilmu yang memadai, akan tetapi dia tahu dan menyadari fakta tersebut sehingga ia berusaha keras untuk belajar dan mengejar ketertinggalan.

Keempat, Rojulun Laa Yadri wa Laa Yadri Annahu Laa Yadri
ورجل لا يدري انه لا يدري فذلك جاهل فارفضوه 
orang yang tidak tahu dan tidak mengetahui bahwa ia tidak tahu.

bahwa jenis manusia keempat ini paling buruk, jika tidak mau menggunakan kata “bodoh”. Celakanya, model manusia seperti ini susah diingatkan, membantah, selalu merasa tahu, memiliki ilmu, berhak menjawab semua persoalan, padahal ia tidak mengetahui apa-apa. Sehingga, kita dapat mengatakan kepada manusia golongan terakhir ini bahwa apa yang ia ucapkan lebih banyak menyesatkan karena tidak tahu.