Sketsanusantara.com-
وقال ابو الليث السمرقندى،(هوابو الليث نصر بن محمد ابراهم بن الخطاب السمرقندى)
اعلم ان لك اربعة من الاعداء تحتاج الى ان تجاهد كل وحد منهم ،الاول. الدنيا، والثانى،نفسك. والثالث، شيطان الجن. والرابع، شيطان الانس.
Menurut Abu lits,musuh yang hurus kita perangi secara terus menerus ada empat: dunia,napsu,syatan bangsa jin,syatan bangsa manusia.
- Tipu daya dunia. Allah berfirman dalam Qs Lukman,ayat.33
فلا تغرنكم الحيوة الدنيا
Maka jangan sekali kali kehidupan dunia meperdayai kamu
Awas kita jangan sampai tertipu terhadap kehidupan dunia, apa itu harta,apa itu pujian apa itu kedudukan…
. Kita mencari harta untuk bekal Ibadah,bukan mencari harta justru melupakan Ibadah
. Pujian selalu cenderung riya,apa yang dilakukan bukan karena Allah tapi justru berharap pujian dari sesama manusia.
. Kedudukan, jabatan,pangkat didunia ini tidaklah abadi,tapi tragisnya banyak manusia berebut menghalakan segala cara bahkan timbul permusuhan.
Masyaallah benar benar bahaya tipu daya dunia…..
- Mengikuti hawa nafsu menjadikan manusia lalai.sebagaimana terkandung dalam QS al Ahkahfi ayat 28. وَلَا تُطِعْ مَنْ اَغْفَلْنَا قَلْبَهٗ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوٰىه وَكَانَ اَمْرُهٗ فُرُطًا ٢٨
Janganlah engkau mengikuti orabg yang hatinya kami lalaikan dari ingat kepada Allah serta mengikuti hawa nafsunya.mengikuti hawa nafsu akan menghalangi seseorang untuk berbuat adil bahkan akan menjadi awal kerusakan jelasnya.
- Setan dari golongan jin.
mengapa setan dari bangsa jin itu jauh lebih berbahaya? Dikutip dari laman Alukah, Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya mengatakan tentang hakikat dari meminta perlindungan Allah SWT dari Saytan. Yaitu permintaan tolong kepada Allah SWT dan mengakui kekuasaan-Nya, sementara hamba hanya memiliki kelemahan dan ketidakberdayaan melawan setan nyata yang tak kasat mata ini, tak ada yang mampu mengalahkannya kecuali Penciptanya, setan tak mengenal kompromi dan tak tahu menahu sikap baik, berbeda dengan musuh yang nyata dari golongan manusia ini sebagaimana dijelaskan dalam ayat-ayat Alquran dalam surat-surat menengah pendek. Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, kamu tidak dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Tuhan-mu sebagai Penjaga.(QS al-Isra) Sementara itu diketahui bahwa orang dengan jiwa yang buruk dan tercela dan semua kejahatan dan kerusakan yang diakibatkan oleh dirinya, itu sebetulnya disebabkan oleh tindakan gila setan. - Setan Ada dari Golongan Manusia
Setan ada dari manusia, yaitu manusia yang berperilaku seperti setan, selalu mengajak kepada kejahatan dan permusuhan
Allah menegaskan dalam QS al An’am.
وَكَذٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيٰطِيْنَ الْاِ نْسِ وَا لْجِنِّ يُوْحِيْ بَعْضُهُمْ اِلٰى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُوْرًا ۗ وَلَوْ شَآءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوْهُ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُوْنَ
Dan demikianlah untuk setiap Nabi Kami menjadikan musuh yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah sebagai tipuan. Dan kalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak akan melakukannya, maka biarkanlah mereka bersama apa (kebohongan) yang mereka ada-adakan. (QS. Al-An’am 6: Ayat 112)
Dalam tafsir lengkap Kementrian Agama RI; Menurut Mujahid, Qatadah dan Hasan al-Bashri, di antara jin dan manusia itu ada yang menjadi setan. Pendapat ini diperkuat oleh Abu dzar yang ditanya oleh Nabi Muhammad, “Wahai Abu dzar apakah kamu telah memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan-kejahatan setan yang berasal dari jin dan manusia?” Lalu Abu dzar bertanya, “Ya Rasulullah adakah setan-setan dari manusia?” Nabi Muhammad menjawab, “Ya benar-benar ada”. Yang dimaksud di sini adalah manusia yang berperilaku seperti setan, selalu mengajak kepada kejahatan dan permusuhan.