Sketsanusantara.com-Jakarta-
Partisipasi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) merupakan hal yang penting dalam sistem politik demokrasi. Pemilu adalah sarana penyelenggaraan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Tingkat partisipasi masyarakat dalam Pilkada Jakarta 2024 memiliki dampak signifikan terhadap legitimasi Pilkada Jakarta 2024 itu sendiri. Semakin tinggi tingkat partisipasi masyarakat, semakin baik pula legitimasi Pilkada tersebut.
Forum Pemuda Peduli Jakarta (FPPJ) menyelenggarakan Diskusi Publik Terkait Pentingnya Partisipasi Pilkada Jakarta 2024 Tanpa Golput di Kopi Sakti Sabtu (14/09/24) Kemang, Jakarta Selatan.
Dalam Diskusi Publik nya di pandu moderator Ageng Prayoga dengan para narasumber para tokoh muda maupun senior di antaranya , KH. Ma’mun Al Ayyubi Ketua PW Dewan Masjid Indonesia DKi Jakarta, Aktivis Senior Amir Hamzah selaku Pengamat Kebijakan Publik, Roberto Manurung Pengamat Sosial Politik Jakarta , Muhammad Thohar (Gus Toto) Tokoh Muda NU, Hasan Asegaf Aktivis Poros Dewan Kajian Jakarta (PDKJ) , Zulfikar Aktivis Rumah Toleransi Indonesia (RTI) dan Aktivis Muda R Lintang Fisutama Ketua Barisan Jakarta.
Dalam diskusi publik yang di selenggarakan Forum Pemuda Peduli Jakarta (FPPJ) para narasumber memberikan pandangan terkait Pentingnya Partisipasi Pilkada Tanpa Golput diantaranya .
Diskusi Pentingnya partisipasi Pilkada tanpa Golput.
KH. Ma’mun Al Ayyubi (Ketua DMI Jakarta), Pilkada Jakarta 2024 merupakan sebuah proses ada nya sebuah pemerintahan, bahwa pilkada 2024 ini berbeda karna status jakarta hari ini , adanya sebuah kepemimpinan dalam pemerintahan adalah wajib dan bagaimana mensuarakan dan mengajak serta membuat edaran ke masjid untuk warga menggunakan hak suaranya pada pilkada nanti untuk tidak Golput dan untuk mengentikan kecewaan yang terjadi dan memilih dari yang terbaik di antara terbaik.
Zulfikar Ketua Rumah Toleransi Indonesia (RTI) Memberikan aprasiasi kegiatan Diskusi Publik FPPJ merupakan betuk kontribusi demokrasi masyarkat jakarta.
Untuk di ketahui bahwa Demokrasi Indonesia hadir pada tahun 1945 yang sebelumnya sistim kerajaan dan sejalan demokrasi hari ini bahwa hak kedaultan ada tangan rakyat beda dengan sebelumnya, adanya pilkada 2024 saat ini mempunyai harapan dapat melahirkan pemimpin – pemimpin yang berkeadilan yang memihak terhadap rakyat, bukan untuk menindas dan dzolim kepada rakyat.