SKETSANUSANTARA.COM-BENGKULU: Disela-Sela kesibukannya menjalankan tugas sebagai anggota parlemen, H. Mohammad Saleh SE menyempatkan diri untuk menggelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan pada Selasa (30/4/24) di daerah pemilihannya.
Bertempat di aula serba guna Kampung Inggris RImbo Recap, Rejang Lebong, Bengkulu, acara tersebut dipadati oleh sekira 200 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Rejang Lebong. Besarnya antusiame mahasiswa ini tak lepas dari fakta bahwa H. Mohammad Saleh merupakan pria kelahiran Rejang Lebong. Jadi wajr jika acara yang dia gelar selalu mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat Kabupaten Rejang Lebong.
“Saya merasa senang bisa menggelar diskusi dengan anak-anak mahasiswa yang berasal dari Rejang Lebong. Kota kelahiran saya sendiri. “Saya ingin mendapatkan masukan yang kritis dari kalian yang saya anggap sebagai anak-anak saya sendiri.” sapa H.Mohammad Saleh yang langsung disambut tepuk tangan peserta.
“4 Pilar Kebangsaan yang wajib disosialisasikan oleh semua anggota MPR RI adalah: UUD NRI 1945, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. UUD NRI 1945 adalah kodifikasi hukum tertinggi di Indonesia, sehingga semua produk hukum yang ada di bawahnya, seperti undang-undang, peraturan presiden, peraturan menteri, serta peraturan daerah harus mengacu dan selaras dengan semangat undang-undang 1945. Adapun Pancasila adalah dasar negara yang mempersatukan semua ideologi yang dianut dan berkembang di tengah masyarakat. Dalam bahasa agama yang sering disebut oleh para ulama, Pancasila bisa diibaratkan sebagai kalimatun sawa’. Titik temu yang melebur semua ideologi masyarakat, baik yang didasarkan pada agama, adat istiadat, dan nilai-nilai kearifan lokal,” papar politisi Partai Golkar.
“Adapun Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan pemersatu yang mengedepankan hakikat, jati diri, dan identitas kebangsaan di atas semua identitas primordial yang berbeda antarsuku, agama, ras, golongan, dan lain-lain. Semboyan ini menyatukan semua perbedaan dalam satu kesatuan utuh yang bernama bangsa Indonesia,” lanjut pria yang dikenal sebagai pengusaha sukses asal Bengkulu.
“Terakhir adalah NKRI. Bentuk kesatuan yang dipilih oleh para pendiri bangsa ini harus kita pertahankan. Jangan pernah diubah. Kalian harus sadar bahwa hanya bentuk inilah yang paling sesuai dengan konteks negara kita yang sangat majemuk dengan bentangan geografis yang sangat luas dan terpisah oleh laut sebagai negara kepulauan,” jelas anggota komisi VIII DPR RI.
Selesai menyampaikan paparan H. Mohammad Saleh langsung membuka sesi tanya jawab sendiri. “Saya sengaja tidak meminta staf saya untuk menjadi moderator seperti biasanya. Saya ingin dialog kita kali ini berjalan simultan dan langsung. Saya akan langsung menjawab pertanyaan yang kalian ajukan. Tentu saja, jika pertanyaannya berkualitas. Jika pertanyaannya tidak berkualitas, maka akan langsung saya persilakan kepada penanya yang lain,” kata H. Mohammad Saleh yang disambut tawa para peserta.[]