SKETSANUSANTARA.COM- BEKASI- TIM PKM Institut Bisnis Muhammadiyah Bekasi Berikan Solusi Produktif Pemanfaatan Limbah Tahu
untuk menghasilkan nilai tambah bagi ekonomi dan gizi masyarakat
Institut Bisnis Muhammadiyah (IBM) Bekasi melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) terkait pengolahan limbah kedelai sebagai solusi produktif dalam pemanfaatan limbah tahu. Pada PKM kali ini di dukung oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (KEMENDIKBUDRISTEK) melalui skema pemberdayaan berbasis masyarakat sebagai bentuk implementasi pendanaan hibah pengabdian masyarakat tahun anggaran 2024.
Kegiatan dilaksanakan kurang lebih 5 bulan yang diawali melalui sosialisasi pemanfaatan limbah tahu yang berupa ampas padat dan cair. Kemudian edukasi tentang bahayanya jika limbah tahu dibuang sembarangan yang dapat mencemari lingkungan, sehingga dengan sosialisasi tersebut menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan dan menjadi suatu alternatif ide yang memberi nilai tambah pada ampas tahu baik secara ekonomi yang meningkatkan kesejahteraan keluarga juga gizi keluarga.
Kegiatan sosialisasi diawali pada Ahad, 6 Oktober 2024 yang dihadiri warga 02 Duren Jaya, Kota Bekasi Timur dengan menjelaskan bahaya limbah tahu terhadap lingkungan jika dibuang ke sungai atau solokan yang dapat berpotensi rusaknya air sungai dan dapat menimbulkan bau tak sedap, selain juga berpotensi banjir karena saluran tersumbat dan pendangkalan dasar sungai. Pemanfaatan limbah tahu selama ini sebagian hanya sebagai pakan ternak tanpa pengolahan lebih lanjut.
Hal ini dijelaskan oleh Syahbaniar Rofiah yang mewakili Tim PKM sekaligus ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Bisnis Muhammadiyah Bekasi.
Selanjutnya pelatihan untuk praktek pengolahan limbah digawangi oleh Venny Oktaviany selaku dosen pembimbing yang didemokan oleh para mahasiswa dan alumni yang sebelumnya sudah mengujicobakan selama lebih kurang 1 tahun untuk memproduksi produk yang berasal dari limbah tahu.
Pada pelatihan tersebut dijelaskan bagaimana mengolah limbah padat tahu untuk menjadi produk yang layak jual yaitu pelatihan pembuatan keripik, tempe gembus dan juga limbah cairnya, yaitu pengolahan menjadi pupuk.
Kemudian dijelaskan juga bagaimana untuk pengemasannya sehingga layak jual dan tidak ketinggalan penjelasan untuk pemasarannya baik pemasaran secara konvensional maupun digital yang dipandu langsung tim PKM Dr. Jaenudin. Selain itu dijelakan pula bahwa sudah banyak literatur-literatur yang menjelaskan bahwa ampas tahu masih memiliki nilai gizi, sehingga bisa menjadi alternatif makanan keluarga yang bernilai gizi.
Kegiatan PKM ini mendapat sambutan warga yang antusias mengikuti kegiatan pelatihan pengolahan ampas tahu, terlihat dari peserta yang banyak bertanya langsung dan meminta untuk lanjut dilaksanakan kegiatan pendampingan pelatihan pengolahan limbah tahu.
Rencana PKM ini tidak sampai disini, namun juga akan terus berlanjut berkesinambungan terutama terkait pembinaan UMKM dan pemasaran produk yang dihasilkan oleh masyarakat RW 02 Kelurahan Duren Jaya Kota Bekasi Timur dan sekitarnya.