Makna Lebaran Warga Kauman laksanakan Sholat Idul Fitri 1445 Hijriah di Musholla Darul Farid

Makna Lebaran Warga Kauman laksanakan Sholat Idul Fitri 1445 Hijriah di Musholla Darul Farid

SKETSANUSANTARA.COM – Makna kata Lebaran   setelah melaksanakan Sholat Idul Fitri 1445 Hijriah, bahwasanya kata lebaran salah satunya yaitu berasal dari bahasa Jawa yaitu  maknanya lebar yang memiliki arti selesai dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia selesai atau kata lebaran dimaknai sebagai hari raya umat Islam yang jatuh pada 1 syawal setelah menjalani rangkaian ibadah salahsatunya puasa di bulan Ramadhan.

Adapun petugas shalat Idul Fitri Imam oleh ustadz Royani S.Ag, Khatib Muhammad Fahmi Zamzami S.Pd dan Bilal saudara  Sani. Warga melaksanakan sholat Idul Fitri di Musholla Darul Farid Cisalak pasar kecamatan Cimanggis Kota Depok, Rabu 10/04/2024.

Sebelum melaksanakan sholat Ied pengurus kemakmuran Musholla Darul Farid Muhammad Asshidiqie Membacakan  maklumat  yaitu pemberitahuan pemasukan uang kas dari kegiatan  di bulan Ramadhan dari hari pertama sampai hari terakhir yang mana uang tersebut di gunakan untuk kegiatan selama bulan suci Ramadhan dan mengucapkan rasa terima kasih kepada jemaah musholla Darul Farid yang telah memberikan uangnya kepada kegiatan bulan suci Ramadhan mudah-mudahan apa yang diberikan kiranya mendapat balasan dari Allah subhanahu wa taala mendapat keberkahan, senantiasa Allah tetapkan kesehatan sehingga nanti kita akan ketemu Ramadhan di tahun depan, ungkapnya.

Dalam kesempatan khutbahnya Fahmi Zamzami mengucapkan tiada kalimat lain yang layak kita ungkapkan pada kesempatan yang mulia ini selain kalimat alhamdulillahirabbil alamin, puja dan puji syukur kepada Allah subhanahu wa taala Tuhan semesta alam yang telah menganugerahkan nikmat yang tidak bisa kita hitung satu persatu di antaranya adalah nikmat Iman nikmat Islam nikmat sehat walafiat dan juga nikmat diberinya kita kemampuan untuk menghirup udara dunia sekaligus Anugerah umur panjang sehingga kita masih bisa beribadah kepadanya serta masih berkesempatan berkumpul bersama orang-orang yang kita cintai.

Semua ini adalah nikmat yang agung terlebih pada momentum hari ini yaitu dalam pelaksanaan hari raya Idul Fitri yang menjadi perayaan kemenangan sekaligus kebahagiaan bagi kaum muslimin yang telah menempuh puasa dan juga shalat Tarawih dan sebagainya di bulan puasa Ini, sebuah hari raya di mana takbir, tahmid dan tahlil yang berkumandang di penjuru berbagai penjuru dunia menandai kembalinya Fitrah umat manusia seperti bayi yang terlahir kembali ke dunia sebulan Lamanya kita berpuasa maka sekarang tibalah saatnya kita bahkan rasa senang dan harus kita ungkapkan sepenuh hati rasa gembira dan Syahdu sembari mengagungkan nama Allah Azza wajalla allahu akbar!  allahu akbar! allahu akbar, walillah ilham.

Lebih lanjut disampaikan pada kesempatan kali ini bahwa secara garis besar yang pertama kabar duka dan yang kedua kabar gembira yang pertama yaitu kabar duka, dengan ditinggalkannya kita oleh bulan suci Ramadhan yang mana Nabi bersabda 10 hari pertama bulan Ramadhan yaitu termasuk Rahmat dari Allah subhanahu wa taala.

Adapun pertengahan daripada bulan Ramadhan yaitu ampunan dari Allah subhanahu wa taala dan akhir daripada bulan Ramadhan yaitu pembebasan dari api Neraka.

Betapa huranya kita dalam pada bulan puasa Ramadhan ini sebab Allah subhanahu wa taala telah menciptakan bulan Ramadhan khusus untuk kita sebagai umatnya Kanjeng Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam yang mana di dalamnya terdapat malam yaitu malam yang lebih baik daripada 1000 Bulan yang tidak lain dinamakan dengan malam Lailatul Qadar.

Satu kali juga kita melaksanakan ibadah fardu di bulan Ramadhan maka Allah subhanahu wa taala akan melipatkannya 70 kali dan begitupun shalat sunah yang kita kerjakan ibadah sunah yang kita kerjakan di bulan Ramadhan maka oleh Allah subhanahu wa taala diberikan ganjaran sebagaimana shalat sebagaimana ibadah fardu di bulan selain daripada bulan Ramadhan, dalam sebuah hadis dinyatakan oleh Kanjeng Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam kita yang berkelimangan dosa yang banyak sekali dosa oleh Allah subhanahu wa taala masih diberikan kesempatan yang mana kesempatan langka dalam menghirup dan bernafas di bulan suci Ramadhan sekalipun sepenuh hati kita menyadari bahwasanya pada bulan tersebut kita belum bisa memanfaatkan siang dan malam kita pada bulan suci Ramadhan secara maksimal kita hanya bisa mengharapkan semoga puasa kita,  bacaan Quran kita dan ibadah-ibadah kita yang lain diterima oleh Allah Subhanahu watta alla walaupun ibadah kita tidak seberapa dan juga kita berdoa agar diberi kesempatan lagi untuk bertemu dengan bulan suci Ramadhan pada tahun yang akan datang.**