Media Sebagai Pilar Bangsa Untuk Indonesia Emas  Mengemuka Saat Rakernas Media Independen Online Indonesia (MIO)

SKETSA NUSANTARA.COM – Dewan Pembina  yang juga pendiri MIO  Media Independen Online Indonesia memberikan  nasihat arahan untuk kemajuan organisasi pers
merancang langkah-langkah strategis dalam memajukan media online Indonesia khususnya  MIO Indonesia melalui Rakernas ini diharapkan kita semua dapat saling berbagi pengetahuan pengalaman dan untuk terus meningkatkan Kualitas Jurnalis Independen Online di tanah air

Turut hadir juga  jajaran dewan pembina, dewan pakar maupun dewan penasihat serta ketua  MIO Indonesia Ays Prayogi beserta  serta seluruh jajaran DPP MIO serta seluruh anggota baik DPW di tingkat Provinsi maupun di tingkat Kota Kabupaten, ini adalah sebagai rangkaian kegiatan kongres sebelumnya.
Ada yang dari Bengkulu, Jawa Timur, NTB dan Bali. Acara ini ditandai dengan Penandatanganan MOU kerjasama oleh ketua pelaksana bung M Haryadi antara MIO Indonesia dengan Tavia Heritage Hotel di Heritage Hotel Jakarta, 05 – 06 Juni 2024.

Ketua Dewan Pakar Taufik Rahman pendiri  IPJI  mengukuhkan kepengurusan MIO Indonesia periode tahun 2023 202

Sebagai bentuk solidaritas silaturahmi dalam acara Rakernas 1 MIO Indonesia. Ketum MIO Indonesia mewakili dewan pendiri menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada kepengurusan DPP MIO yang  telah berhasil dan sukses menyelenggarakan Rakernas pertama ini.

Ays Prayogi dalam kata sambutannya mengatakan kita sama-sama bisa sampaikan sukses !  Kenapa ? karena kita  adalah peserta yang hadir penuh dan sesuai undangan  saya sampaikan ini tidak mudah, Ays Prayogi berharap nantinya dalam Rakernas dapat menelurkan dan menghasilkan program-program rencana kerja yang realistis dapat dilaksanakan dan menjadi harapan kita semuanya tandasnya.

Acara ini merupakan prestasi dari kepengurusan yang dikomandoi oleh Mas Prayogi dan Franz Watu untuk menyelenggarakan ini karena dalam usia yang belum lama MIO Indonesia berhasil menyelenggarakan Munas dan sekarang berhasil menyelenggarakan RAKERNAS yang sesuai dengan amanat ADRT yang ada, 

Disampaikan juga oleh ketua MOI bahwa banyak orang bertanya MIO itu apa sih bedanya dengan IPJI dengan organisasi Yang lain, sudah banyak yang tahu tapi perlu saya sampaikan dan  tegaskan di sini MIO berdiri bukan di bawah IPJI  Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia yang juga didirikan oleh bang Taufiq Rahman SH.

Atas dinamika perkembangan dunia pres dan globalisasi  di sini bukan tidak bisa berkembang  sehingga di dewan pres bukan ditolak tapi cukup tercatat saja tidak bisa menjadi alternatif konstituen dewan  lalu atas pemikiran beliau bg Taufiq Rahman (Red) bersama kami juga membentuk organisasi media online yang kita bagi dua, satu organisasi para pengusaha media online atau pemilik media online yang semuanya ini adalah pengusaha pemilik organisasi pers,  kedua kami juga membentuk untuk organisasi wartawannya yaitu MOI itu organisasi pers wartawannya,  jadi Sudahi beda pendapat Sudahi buah yang ada ini, di bawah organisasi yang berbeda memang yang membidani semua adalah Bang Taufik Rahman yang kebetulan pada waktu itu adalah ketua IPJI Indonesia, itu yang perlu kami luruskan.

Ays Prayogi berharap dalam Rakernas kali ini semoga nantinya semua sebagai pengusaha atau pemilik media untuk bisa membina anggotanya atau mengajak anggotanya untuk lebih berkualitas dan juga kepada para usaha kita harus bertekad, kita semua harus bisa mensejahterakan karyawan yaitu para Kulitinta atau para Jurnalis atau para Wartawan itu harus ada dibenak masing-masing setiap anggota MOI di sini karena sekali lagi MOI adalah organisasi untuk para pemilik dan pengusaha media online.

MIO Indonesia harus tetap berkembang dan maju dan kita yakini pasti itu bisa karena dalam waktu pendek sudah berkembang besar yang selanjutnya kita semua sebagai anggota MIO Indonesia yang hadir pada hari ini kami harapkan satukan langkah bersama Satukan tujuan yang sama,  Sudahi perbedaan yang ada tanpa itu semuanya kita bercuma untuk berorganisasi karena kunci suksesnya organisasi adalah saling memaklumi dan kompak bekerja bersama bertujuan bersama menyatukan langkah bersama, tandas Ays Prayogi.

Penyelenggara memberikan penghargaan MIO Indonesia kepada tokoh Papua yang terus memperjuangkan hak politik dan pencapaian pembangunan di Papua dalam bingkai ekonomi khusus kepada bapak Ir domingus Adriana.

Dalam kesempatan ini Ir Domingus Adriana pimpinan Ketua Fraksi otonomi khusus Papua, menyampaikan pembekalan materi bela negara bahwa semua ada dalam rencana pimpinan kuasa Tuhan oleh karena itu kepada pimpinan MIO baik di tingkat dewan pakar DPP para pendiri ketua umum Sekjen dan juga  Para pengurus yang sudah dilantik  saya mengucapkan selamat bekerja melaksanakan tugas dan tantangan MIO ke depan MIO akan membawa satu misi yang berat di sini ditulis sebagai pilar bangsa tapi dia merupakan perekat dia juga membawa pemerkuat pemersatu membangun pilar bangsa untuk Sabang Meraoke dalam kekuatan NKRI.

Domingus berharap MIO ini sebagai suatu restorasi dan Reformasi Pers Indonesia di dalam undang-undang nomor 40 tahun 1999, tantangan yang sangat berat bagi MIO dan tantangan itu bisa datang dari sendiri secara internal maupun tantangan dari eksternal berharap semua fungsi fungsionaris MIO adalah bagian daripada penyelesaian sukses, dan tugas MIO untuk pesan Domingus sebagai salah satu tokoh dari Papua saya menyampaikan bahwa membangun Indonesia itu bukan membangun hanya Jawa hanya Sumatera hanya Kalimantan Sulawesi atau Papua membangun Indonesia itu adalah membangun kebersamaan kita dari Sabang sampai Meraoke Indonesia itu adalah milik Papua Indonesia milik Jawa Sumatera Kalimantan Sulawesi NTT milik kita bersama karena Indonesia itu adalah satu sumpah kita bersama untuk membangun bangsa dan negara.

Lebih lanjut dalam kesempatan ini supaya tolong menyuarakan bahwa Papua tidak bisa dilihat pembangunannya dari sudut pandang Jakarta tapi Papua harus dibangun dari kekayaan kebinekaan orang Papua di dalam Republik Oleh karena itu persoalan yang begitu banyak ada di Papua supaya Jakarta membuka ruang ada dialog untuk mencairkan kebutuhan komunikasi politik yang selama ini terjadi di tanah Papua  sebagai ujung tombak pengantar membawa aspirasi rakyat Papua kepada bangsa dan negara  pungkasnya .** Iws