Muchlis Hassan : Pantaskah Kang Emil Pimpin Jakarta?

SKETSANUSANTARA.COM- Siapa yang tidak kenal dengan nama mantan Walikota Bandung dan Gubernur Jawa Barat tersebut, popularitas alumnus ITB tersebut memang tidak bisa pandang sebelah mata.

Nama Kang Emil mulai terkenal ketika menjadi Walikota Bandung periode 2013-2018 dan semakin populer pada saat menjadi gubernur Jawa Barat periode 2018-2023. Setelah kian lama menjadi seorang politisi independen pada akhirnya RK bergabung ke Partai Golkar .

Bergabungnya Kang Emil ke dalam partai besutan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto tersebut sedikit banyak telah meningkatkan popularitas partai yang bermarkas di bilangan Slipi Jakarta Barat itu.

Pada pemilu 2024 Kang Emil ditugaskan oleh Prabowo sebagai panglima perang TKD Provinsi Jawa Barat untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran.

Setelah sukses memenangkan pasangan Prabowo – Gibran di Jawa Barat banyak pihak yang memperkirakan dirinya akan masuk dalam kabinetnya Prabowo, hal itu dikarenakan berkat jasanya dalam bekerja memenangkan pasangan yang didukung Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Namun seiring berjalannya waktu, Prabowo Subianto memberikan rekomendasi kepada Kang Emil untuk maju di Pilgub Kota Jakarta Nopember yang akan datang. Rekomendasi tersebut pun diberikan langsung kepada ketum partai Golkar.

Pertanyaannya, pantaskah seorang Ridwan Kamil memimpin Jakarta, dan sekuat apakah dirinya jika bertarung melawan Anies Baswedan juga Ahok yang digadang-gadang juga akan maju kembali di Pilgub jakarta?

Prabowo adalah seorang yang selalu jeli melihat peluang, tidak sembarang orang bisa mendapatkan rekomendasi dari ketua umum partai Gerindra tersebut, apalagi jika melihat kompetitor yang akan dihadapi RK di Pilgub adalah orang-orang yang memiliki nama besar dan pendukung yang fanatik seperti Anies dan Ahok.

Ketika kita lihat bahwa kedepannya Kota Jakarta tidak lagi menjadi sebuah Ibukota dan menjadi bagian dari kawasan Aglomerasi yang meliputi Bekasi, Bogor, Cianjur, Depok dan Tangerang, maka Jakarta harus dipimpin oleh seorang teknokrat. Seorang kepala daerah yang memahami betul bagaimana membangun kehidupan masyarakatnya juga kota-nya.

Jakarta butuh sosok pemimpin yang visioner dan mampu bekerja sama dengan pemerintah pusat dalam membangun kawasan aglomerasi tersebut. Tentu saja dengan latar belakang seorang arsitek, Kang Emil pasti sangat mengerti apa yang harus dikerjakan sesuai dengan rancangan tata ruang di kawasan aglomerasi.

Sebagai mantan Gubernur Jawa Barat yang memiliki luas daerahnya mencaai 35377,76 kilometer persegi (km2) dengan jumlah 27 Kabupaten -Kota tentu saja Kang Emil pastinya sangat memahami betul geografis wilayah Kota Bekasi, Bogor, Depok dan Cianjur, jika dibandingkan dengan calon lainnya, hal tersebut dikarenakan ke empat wilayah tersebut berada dalam bagian geografis Provinsi Jawa Barat dimana dirinya pernah menjadi Gubernurnya.

Jakarta juga akan menjadi kota global, dimana hampir semua instrumen kehidupan perekonomian dan pembangunan akan terpusat di jakarta dan kawasan aglomerasi lainnya, maka jika melihat hal tersebut diatas, Kang Emil tentu dapat dikatakan sangat pantas menjadi pemimpin di DKJ (Daerah Khusus Jakarta).

Soal pengalamannya dalam memimpin sebuah daerah, bisa dikatakan suami dari Ataliya Praratya ini terbilang sangat komplit, karena Kang Emil pernah menjabat sebagai Walikota dan Gubernur, jadi perihal organisasi birokrasi dalam pemerintahan dirinya memahami sekali.

Pertanyaan ya, Mampukah Kang Emil melawan Anies dan Ahok, dan sekuat apa dukungan kepada dirinya ?

Jika melihat peta kondisi politik jakarta saat ini, maka kehadiran bapak tiga orang anak tersebut dalam Pilgub Jakarta tidak boleh dipandang sebelah mata, belum lagi d tambah dengan adanya dukungan dari partai koalisinya Prabowo (Golkar, Gerindra, PAN, Demokrat, PSI, PBB, Gelora, Garuda dan Partai Prima).

Yang perlu diperhatikan dan di ingat bahwa yang mendukung pencalonan Kang Emil di Pilgub Jakarta adalah seorang Prabowo Subianto, bersama partai Gerindra Prabowo telah dua kali mampu memenangkan pemilihan Gubernur di Jakarta, yakni 2012 ( Jokowi-Ahok ) dan 2017 ( Anies-Sandi ).

Dan Golkar sebagai partai tempat Kang Emil bernaung juga pastinya tidak akan tinggal diam, kesuksesan Golkar di pileg Jakarta kemarin yang mampu memperoleh 10 kursi tentunya akan terus dipelihara dengan cara mengendors keberadaan Kang Emil di Pilgub, dengan harapan RK terpilih menjadi Gubernur.

*Muchlis Hassan Presiden Opini Jalanan