Mukhlis Hasan : Dukung Pram-Rano,Anies Balas PKB,PKS dan Nasdem

Sketsanusantara.com-Jakarta

Menjelang akhir-akhir mas kampanye pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta mantan gubernur Jakarta Anies Baswedan menerima kunjungan Paslon nomor urut 3 yang diusung oleh PDI Perjuangan, yakni Pramono Anung dan Rano Karno dikediamannya, Lebak Bulus Jakarta Selatan.

Foto-foto pertemuan tersebut pun telah dibagikan Anies dalam akun sosial medianya seperti Instagram dan Twitter. Dari capture Poto tersebut tampak ketiganya Sanga menikmati pertemuan itu. Apakah itu menandakan bahwa Anies mendukung Pram-Rano..?

Bagi saya Sekarang ini gestur politik terlihat semakin dinamis dan elastis, tidak selalu kaku dan tegang. Hal tersebut sangat bagus untuk pendidikan politik di tengah-tengah masyarakat yang ingin menikmati demokrasi berjalan dengan penuh keakraban, kebahagiaan dan keterbukaan.

Gestur Anies dalam pertemuan di Lebak Bulus sepertinya memang mengisyaratkan mendukung Paslon Pram-Rano, namun jauh dari ekspektasi yang ada didalam sana sebenarnya Anies ingin memberi pelajaran pada PKB, PKS dan Nasdem partai yang pernah mengusungnya di pilpres kemarin.

Sampai saat ini masyarakat Jakarta sangat meyakini, bahwa melonjaknya perolehan suara PKS, PKB dan Nasdem di pileg Jakarta 2024 tak lepas dari efek ekor jas Anies Baswedan. Bahkan PKS mampu menjadi jawara pileg di jakarta, suaranya naik dari sebelumnya memperoleh 1.034 204 naik menjadi 1. 143.912 suara.
Begitu juga dengan Nasdem, partai besutan Surya Paloh itu memperoleh kenaikan suara yang cukup signifikan dari pileg sebelumnya, dari 386.434 suara menjadi 545.234 suara.

Yang bombastis adalah PKB, sejak berdiri pada tahun 1998 baru kali ini mampu menitipkan satu kursi di DPR melalui dapil Jakarta Timur, begitupun dengan perolehan kursi DPRD nya melesat sampai 10 kursi. Semua itu karena faktor Anies Baswedan. Namun sayangnya, ketiganya melarikan diri dikala Anie membutuhkan mereka. Kini Anies ingin balas perlakuan PKS, PKB dan Nasdem dengan mengisyaratkan merapat ke Paslon nomor urut 3.

Namun terlepas dari itu semua bahwa politik itu memang sangat dinamis, tidak perlu baperan. Warga Jakarta harus menentukan pilihannya sendiri.

JakartaMilikKitaBersama