SKETSA NUSANTARA.COM , JAKARTA – Gelar diskusi publik menyambut pemilihan kepala daerah yang bertajuk “Bedah Ide dan Gagasan Calon Gubernur Jakarta” gagal dilaksanakan yang rencananya akan dihadiri oleh Amarsyah Purba Ketua Timses Pramono – Rano Karno, Ahmad Riza Patria Ketua Timses Ridwan Kamil-Suswono, Siti Fadhilah Supari Ketua Timses Dharma Pongrekun-Kun Wardana, M Fuadi Luthfi Anggota DPRD DKI Jakarta, batal dilaksanakan di Auditorium BBPLM Kemendes, Ciracas, Jakarta Timur Rabu/25/09.
Sempat hadir mengikuti kegiatan ini para undangan, ketua penyelenggara Erlangga Abdul Kalam sekaligus Ketua PC PMII Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Jakarta Timur menyampaikan maksud dan tujuan kenapa pengurus cabang PMII Jakarta Timur menginisiasi kegiatan bedah ide dan gagasan calon gubernur DKI Jakarta ini.
mengingat bahwa kontestasi Pilkada 2024 akan bergulir dalam 2 bulan ke depan.
Dalam kata sambutannya Erlangga mengantarkan bahwa penting bagi kita sebagai kelompok muda karena PMII Jakarta Timur atau mungkin juga PMII DKI Jakarta akan ikut mewarnai kontestasi Pilkada, ini juga akan menjadi bagian dari pemilih yang nantinya akan menentukan siapa sebetulnya sosok calon pemimpin yang diinginkan, untuk bisa mengetahui atas pilihan yang akan dipilih tentu juga penting untuk menganalisis, atau paling tidak melihat apa ide dan gagasan terobosan inovasi program kerja yang nantinya akan dijalankan oleh calon gubernur DKI Jakarta ke depan, mengingat Jakarta menyandang status sebagai Ibukota Negara.
Sebagai kota metropolitan tentu Jakarta juga memiliki segudang masalah diantaranya bicara soal masalah banjir, polusi, kemacetan, pengangguran, yang hari ini banyak di Jakarta, konsekuensi karena Jakarta menyandang status sebagai Ibukota Negara, nah tentu tujuan dan harapan kegiatan hari ini dalam hal untuk bisa membedah setiap ide dan program kerja yang nantinya akan dilangsungkan oleh calon gubernur adalah untuk memberikan solusi yang tentu saja solutif. Selain itu, tentu juga sebagai calon pemimpin DKI Jakarta mesti memikirkan apa yang kemudian menjadi kebutuhan bagi warga di kotanya hari ini, ucap Erlangga.
Jakarta Timur sendiri kurang lebih sekitar 2000 kader PMI Jakarta Timur yang nantinya juga akan mewarnai kontestasi Pilkada, sebagai warga lokal yang tentu saja cinta terhadap kotanya maka penting untuk kemudian kita menganalisis setiap ide dan gagasan calon gubernur, namun sekali lagi disayangkan.
Tentu saja Ini sama-sama tidak kita harapkan Kejadian ini, saya menyatakan sikap bahwa timses dari masing-masing calon gubernur Pilkada DKI Jakarta tidak berani hadir ke dalam ruang ide dan gagasan yang diinisiasi oleh PMII, tandasnya
Erlangga menyatakan secara pribadi kecewa atas undangan yang sudah diberikan kemudian dikonfirmasi ternyata pada saat pelaksanaan tiba-tiba mendadak ada kegiatan lain, padahal kita tahu KPU mengumumkan berapa hari yang lalu bahwa hari ini tepat Rabu 25 September adalah awal di mana Hari dimulainya proses kampanye untuk Pilkada DKI Jakarta.
Mengingat bahwa momentum perdana itu kemudian kami maksimalkan untuk bisa juga melibatkan setiap calon timses dalam hal menyampaikan setiap ide dan gagasan beserta terobosan kinerjanya ke depan.
Lebih lanjut Erlangga menyatakan bahwa forum ini akan berlanjut pada awal Oktober untuk waktu dan tempat akan Kemudian dilayangkan kembali, yang pasti dalam perjalanan diskusi hari ini kami atas nama pengurus cabang PMII Jakarta Timur menyatakan kecewa terhadap ketua timses calon Pilkada DKI Jakarta. Kemarin sudah dikonfirmasi Oke, kemudian hari ini bilang tidak, tentu saja itu bagian dari ketidakseriusan timses, dan ketika diwawancara ketua PC PMII menyatakan kalau sampai undangan kedua dan ketiga tidak juga hadir sebagaimana wacana yg berkembang kami akan berdiskusi utk melakukan gerakan coblos semua, imbuhnya.
Kami akan layangkan surat berikutnya untuk bisa menghadirkan calon gubernur karena mau tidak mau, suka tidak suka, kita akan menjadi bagian dalam orang yang memilih kontestasi di Jakarta dan ini menjadi bagian dari cara kami untuk mempertahankan ruang-ruang intelektualisme di dalam dunia aktivis dimana kita tahu bahwa kita punya kewajiban sebagai mahasiswa sebagai kelompok muda mesti juga harus menganalisis. Atau paling tidak memberikan kritik terhadap ide dan gagasan yang nantinya disampaikan.
Erlangga berharap dari kegiatan yang akan diselenggarakan ini nantinya melahirkan inovasi-inovasi baru yang tentu saja itu bisa dipergunakan untuk program kerja calon Gubernur DKI Jakarta mendatang, tutupnya. ***Iws