Ramdansyah Paparkan Strategi Pemilu untuk Meningkatkan Partisipasi Pemilih Muda Bawaslu DKI Jakarta Goes to Campus UIC

SKETSANUSANTARA.COM-JAKARTA
Dalam rangka meningkatkan peran partisipasi mahasiswa dalam pengawasan pemilihan serentak pada tahun 2024, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) DKI Jakarta mengadakan Bawaslu Goes to Campus yang bertempat di Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Rawamangun Jakarta Timur , Kamis (7/11).

Dalam acara ini menghadirkan dua narasumber yang pertama DR Ramdansyah ketua Panwaslu DKI Jakarta 2008-2012 ,dan
narasumber kedua Dr H Edy Haryanto,SH MH, acara ini di moderatori oleh Imam Sofwan,SH,MH dan sebagai pesertanya Mahasiswa Universitas Ibnu Chaldun (UIC).

Pemaparan materi disampaikan DR Ramdansyah , Beliau memaparkan Strategi Pemilu untuk Meningkatan Partisipasi Pemilih Muda

Pemilih muda menjadi faktor menentukan dalam pemilihan umum (Pemilu). Mereka merupakan
kelompok umur yang rentan untuk tidak hadir dalam proses Pemilu.

Partisipasi rendah pemilih
muda dapat menyebabkan lemahnya mandat terhadap pemerintahan terpilih. Rendahnya
partisipasi dan representasi pemilih muda memungkinkan aksi di jalanan daripada proses
pembuatan kebijakan di parlemen.

Pemberontakan Musim Semi Arab tahun 2010 yang menyebar dari Jazirah Arab hingga Afrika Utara menjadi contoh bahwa pilihan aksi demonstrasi massif jalanan.

Dampaknya rezim pemerintahan dapat terguling, karena partisipasi politik pemilih muda di jalanan.

Penelitian kualitatif ini akan meneliti strategi apa saja yang mungkin dilakukan untuk mengembalikan partisipasi pemilih muda di Indonesia tahun 2029 mendatang.

Strategi sendiri berarti kegiatan administrasi dalam bentuk perencanaan dan pelaksanaan Pemilu yang menjadi bagian dari proses Pemilu.

Strategi itu dapat berupa pendaftaran dan pendidikan pemilih hingga pelaksanaan pemilihan. Tujuan penelitian strategi Pemilu 2029 dengan sasaran pemilih muda diharapkan dapat menemukan opsi untuk meningkatkan partisipasi.

Sebagai contoh pendaftaran pemilih yang lebih mudah diakses pemilih muda dapat menjadi sarana peningkatan partisipasi di kalangan mereka. Informasi Pemilu berbasis teknologi informasi dalam genggaman dapat menjadi solusi.

Pelibatan aktif mereka dalam pelaporan pelanggaran pemilu berbasis laman Bawaslu RI yang memudahkan pelaporan termasuk salah satu upaya untuk peningkatan partisipasi.

Disamping itu perlu diusulkan kebijakan untuk memberikan kuota
terhadap kaum muda. Model kuota pemuda untuk duduk di legislatif perlu dikaji dan dimasukan dalam UU Pemilu.

Kandidat yang berusia 17 hingga 25 tahun perlu mendapatkan kuota untuk
dapat duduk di kursi parlemen di tingkat kabupaten/kota, provinsi dan nasional. Besaran persentase perlu ditentukan seperti halnya afirmasi perempuan. Kajian penelitian ini juga akan mempertimbangkan dampak negatif yang mungkin muncul seperti terpilihnya kelompok muda elitis dan meminggirkan kelompok muda idealis.

Syahroji,SH,MH selaku anggota Bawaslu DKI Jakarta membuka langsung acara Bawaslu Goes to Campus di Kampus UIC dan dalam sambutan nya mengatakan , ” Melalui acara ini, diharapkan dapat meningkatkan peran partisipasi mahasiswa dalam pengawasan pemilihan serentak tahun 2024. Diharapkan mahasiswa menjadi pengawal terwujudnya demokrasi yang berkualitas serta dapat berkontribusi dalam menciptakan pemilu yang lebih transparan dan berintegritas.

Ibu Dr. Hj. Rahmah Marsinah, S.H., M.H. selaku
Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta memberikan sambutan nya. Beliau katakan ,” Kami Sangat berterimakasih kepada Bawaslu DKI Jakarta yang sudah memilih kampus UIC untuk kegiatan Bawaslu Goes to Campus .

“Bahwa mahasiswa di Indonesia memiliki peran penting dalam Pemilihan Serentak 2024, karena mereka tidak hanya mewakili proporsi terbesar dari pemilih muda, tetapi juga sebagai agen perubahan, pengawas sosial, dan penjaga moral. Mahasiswa dapat berperan aktif dalam memastikan pemilu yang adil dan transparan dengan terlibat dalam pengawasan, edukasi masyarakat, serta memanfaatkan media sosial untuk meningkatkan literasi politik. Dengan keterlibatan yang aktif, mahasiswa dapat membantu mencegah praktik politik uang dan memastikan pelaksanaan demokrasi yang berkualitas di Indonesia.(AW)