SKETSANUSANTARA.COM- JAKARTA
Dalam rangka meningkatkan pengawasan pemilihan serentak 2024 di wilayah Kota administrasi Jakarta Timur, Badan Pengawas Pemilu ( Bawaslu ) Kota administrasi Jakarta Timur mengadakan kegiatan sosialisasi
pengawasan pemilu dengan tema “Sosialisasi Pengawasan Pemilihan Pada
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Daerah Khusus Jakarta Tahun
2024”, dilaksanakan pada :
Hari Kamis – Jum’at, tanggal 06 – 07 Juni 2024 di Best Western Hotel Jl DI Panjaitan Jakarta Timur .
Taufik Hidayatullah selaku Koordinator
Divisi Pencegahan, Parmas
dan Humas Bawaslu Kota
Jakarta Timur dan pengampu kegiatan ini dalam sambutan nya mengatakan, “Kerjasama Bawaslu dengan stakeholder dalam melakukan langkah pencegahan sangat diharapkan dalam rangka mencegah terjadinya potensi dugaan pelanggaran pemilu
“Sosialisasi Pengawasan Partisipatif sangatlah dibutuhkan dalam penyelenggaraan Pemilihan Serentak Tahun 2024.
Kerjasama Bawaslu dengan stakeholder dalam melakukan langkah pencegahan sangat diharapkan dalam Pemilu di kota Jakarta ,ujar Taufik saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan Sosialisasi Pengawasan Pemilihan pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Daerah Khusus Jakarta tahun 2024.
Williem J Wetik selaku Ketua Bawaslu Jakarta Timur membuka acara sosialisasi pengawasan ini dan menyampaikan sambutan nya , “Untuk menyukseskan Pemilihan Serentak 2024 tidak hanya tanggungjawab dari Bawaslu saja tetapi dari seluruh unsur yang ada atau stakeholder.
Kegiatan ini dihadiri perwakilan aktivis mahasiswa yakni HMI, IMM, PMII, GMKI,GMNi, pemantau pemilu dan sejumlah insan media serta perwakilan ormas lainnya.
Dalam kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber yakni Wage Wardana ketua KPU Jakarta Timur 2018-2023, La Radi Eno,SH,MH CLA selaku dosen dan Giartika Miko Gea selaku pegiat pemilu
Wage mengajak peserta sosialisasi agar bersepakat bahwa partisipasi masyarakat dalam Pemilu adalah indikator demokrasi. Bahwa penghormatan atas perbedaan pilihan adalah sesuatu yang harus dijunjung tinggi dalam kehidupan berdemokrasi. Bahwa Pemilu tanpa partisipasi masyarakat adalah dagelan.
“Bahwa Pemilu tanpa pengawasan yang baik dan cermat hanyalah sebuah kekacauan. Bahwa dalam setiap Pemilu selalu saja ada upaya dari berbagai pihak, untuk menelikung aturan guna kepentingan dan keuntungan tertentu,” tegasnya.
Pemilu yang berkualitas, menurut Wage, harus ada aturan hukum yang pasti dan penegakannya akuntabel. Penyelenggara Pemilu harus profesional dan berintegritas. Peserta Pemilu yang komitmen dan patuh pada aturan dan nilai-nilai demokrasi.
“Kemudian yang tidak kalah penting adalah kontrol partisipasi masyarakat. Otonomi pemilih dalam menentukan prefensi politiknya. Serta, netralitas birokrasi,” jelasnya.
Dikatakannya,
“Masyarakat harus terlibat dalam pengawasan Pemilu, untuk memastikan pemenuhan, perlindungan dan promosi hak-hak politik warga masyarakat,” terangnya.
Selain itu membantu Bawaslu untuk memastikan terwujudnya Pemilu yang bersih, transparan dan berintegritas dari sisi penyelenggara dan penyelenggaraannya.
Kemudian, mendorong terwujudnya Pemilu yang sehat sebagai instrument penentuan kepemimpinan politik dan evaluasi kepemimpinan politik. Mencegah terpilihnya calon-calon pemimpin yang korup dan tidak amanah. Mencegah chaos dalam Pemilu.
Bersama rakyat awasi pemilu ,Bersama Bawaslu tegakkan keadilan pemilu .(AW)