SKETSANUSANTARA.COM- Warga Kauman Peringati Hari Raya qurban dan Sholat Idul Adha, 10 Dzulhijjah 1445 Hijriah, di Mushola Darul Farid Cisalak Pasar Cimanggis Kota Depok, Senin 17 Juni, 2024.
Sebelum laksanakan sholat I’ed Idul Adha Pengurus kemakmuran Musholla membacakan beberapa maklumat yang di sampaikan oleh Muhammad Asyidiqi, dan bertindak sebagai Imam merangkap Khatib sholat I’ed Oleh Muhammad Sahid Maulana S.Sos , Bilal saudara Sani serta dikuti dengan Khidmat jemaah yang hadir warga Kauman RT 02 RW 05 Cisalak Pasar Cimanggis Kota Depok.
Dalam kesempatan ini Khatib Muhammad Sahid Maulana berharap Semoga di hari Idul Adha, Idul Qurban, ini, kita semua dapat semakin meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala (SWT) dengan mencontoh suri teladan Nabiyullah Ibrahim Alaihis Alam.
Lebih lanjut Khatib mendoakan jika pada hari ini ada saudara kita yang melaksanakan korban mudah-mudahan senantiasa saudara kita diberi keberkahan, begitu juga kita yang belum melaksanakan mudah-mudahan yang akan datang Allah berikan rezeki sehingga kita bisa melaksanakan kurban.
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Lailahaillallah Allahu Akbar Allahu Akbar willahilham haahimumullah Lailahaillallah Muhammadur Rasulullah Sallallahu Alaihi wasallamat rahimakumullah ahu Fala mahlilhu Fala hadalah asadu allailahaillallah wahdahu lasarikalah wa asadu Anna sayidana muhammadan abduhu warasullih nabi ba Allaihi wasallaidina muhammadihi warasullah.
Dalam Khutbahnya khatib menjelaskan bahwasanya rasa syukur kita kepada Allah subhanahu wa taala minimal yaitu dengan ucapan Alhamdulillah karena dengan ucapan Alhamdulillah kita telah merealisasikan membuktikan rasa syukur kita kepada Allah subhanahu wa taala atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah subhanahu wa taala kalau seandaikan kita mengucapkan rasa Alhamdulillah Ini adalah langkah pertama kita untuk mensyukuri nikmat Allah Subhanahu wa taala karena banyak orang yang mengucapkan rasa syukur tetapi mereka tidak tahu bagaimana cara mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah subhanahu wa taala, ungkapnya.
Suatu contoh Al Imam Junaid al-Baghdadi Beliau pernah ditanya oleh ayahnya ketika berumur 7 tahun wahai Junaid Bagaimana engkau mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah subhanahu wa taala kemudian al imam albagdadi Beliau mengatakan wahai Ayahku aku bersyukur nikmat yang telah diberikan oleh Allah subhanahu wa taala dengan menggunakan nikmat tersebut untuk beribadah kepada Allah subhanahu wa taala di mana ketika Allah subhanahu wa taala memberikan kesehatan maka kesehatan ini akan aku pergunakan untuk menyembah Allah subhanahu wa taala, di mana ketika Allah subhanahu wa taala memberikan rezeki lebih maka aku pergunakan rezeki tersebut untuk berinfak berjihad di jalan Allah subhanahu wa taala maka ini adalah rasa syukur yang sebenar-benarnya.
Satu kisah pernah juga suatu ketika Nabi Musa Alaihi Salam ditanya oleh Allah subhanahu wa taala wahai Musa ketika aku memberikan Engkau nikmat maka Bagaimana cara engkau mensyukuri nikmat yang telah aku berikan, kata Nabi Musa ya Allah Bagaimana aku bisa mensyukur nikmat yang telah engkau berikan sedangkan Aku mengucapkan syukur alhamdulillah itu merupakan nikmat yang telah engkau berikan. Bagaimana aku bisa bersyukur sedangkan aku menyimpan yang telah engkau berikan tapi apa kata Allah wahai Nabi Musa Ketika engkau merasa tidak bisa mensyukuri nikmat yang telah aku berikan maka itu adalah rasa syukur yang sebenar-benarnya maka itu adalah rasa syukur yang hakikatnya yang engkau pernah rasakan untuk bersyukur, atas nikmat yang telah yang telah diberikan oleh Allah subhanahu wa taala.
Minimal ketika Allah subhanahu wa taala memberikan kita rasa syukur ketika Allah subhanahu wa taala memberikan kita nikmat iniilah kita mengucapkan Alhamdulillah untuk merealisasikan untuk membuktikan rasa syukur kita kepada Allah subhanahu wa taala.
Marilah kita persembahkan khusus untuk Baginda Nabi Besar Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam Karena perjuangan beliau kita bisa merasakan nikmatnya Islam Karena perjuangan beliau kita bisa merasakan nikmat Iman kerena perjuangan beliau kita bebas beribadah kepada Allah subhanahu wa taala
Di mana kita bisa mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa taala dengan harta yang telah diberikan oleh Allah subhanahu wa taala dengan jiwa raga dan hati kita yang tulus kepada Allah subhanahu wa taala momentum Idul Adha adalah momentum Di mana kita bisa memurnikan rasa cinta kita kepada Allah subhanahu wa taala dengan berkorban di hari raya yang diistimewakan oleh Allah subhanahu wa taala maka momentum ini bagaimana cara kita memurnikan cinta kita dengan hakikat benar-benarnya takwa .
Sudah Makruf di telinga kita bahwasannya pengorbanan Nabi Ismail Alaihalam bersama Nabi Ibrahim ketika Allah subhanahu wa taala perintahkan untuk menyembelih puteranya Nabi Ibrahim alaihalam, nabi Ibrahim tidak gentar, nabi Ibrahim tidak ragu untuk menyembelih putranya. Akan tetapi Allah subhanahu wa taala memberikan pertolongan kepada Nabi Ibrahim alaih salam, maka seorang ulama ada yang mengakatakan bertakwalah kepada Allah subhanahu wa taala, Janganlah engkau ragukan yang lainnya sedangkan Allah subhanahu wa taala ada ketika kita bertakwa kepada Allah subhanahu wa taala jangan perdulikan hal yang lain ketika kita bertakwa kepada Allah subhanahu wa taala Jangan pernah kita khawatir dengan apa-apa yang terjadi pada diri kita karena Karena Allah subhanahu wa taala senantiasa berkehendak dengan apa yang kita lakukan ketika kita bertakwa kepada Allah subhanahu wa taala niscaya Pertolongan Allah subhanahu wa taala akan datang.
Ini adalah tanda-tanda alamat takwa di mana Ketika seseorang bertakwa kepada Allah subhanahu wa taala dengan sebenar-benarnya takwa dengan hakikat takwa maka tiga poin ini akan dilaksanakan oleh orang yang bertakwa kepada Allah subhanahu wa taala senantiasa taat kepada Allah subhanahu wa taala tidak pernah bermaksiat kepada Allah subhanahu wa taala senantiasa beringat kepada Allah subhanahu wa taala tidak pernah lupa kepada Allah Subhanahu Wa taala, serta senantiasa bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah subhanahu wa taala dan ia tidak pernah mengkufuri nikmat yang telah diberikan Allah subhanahu wa taala walaupun sedikit.
Allah subhanahu wa taala menciptakan dunia untuk orang-orang yang beriman sebagian Allah subhanahu wa taala menciptakan untuk orang-orang yang kafir maka orang-orang yang beriman kepada Allah subhanahu wa taala di dunia hanya untuk mencari bekal di akhirat.
Sedangkan orang-orang yang munafik senantiasa berhias diri dengan KTP Islam senantiasa berhias diri dengan pakaian Islam tetapi senantiasa meninggalkan perintah yang telah diperintahkan oleh Allah subhanahu wa taala.
Sementara orang-orang kafir senantiasa bersenang-senang di dunia inilah apa yang dikatakan oleh sayidina Abdullah bin Abbas radhiallahu taala Anhu kemudian Al Imam Hatim juga meneruskan dalam perkataannya “Barang siapa yang mengakui bahwasanya ia mencintai Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam tetapi ia tidak pernah menghargai anaknya ya Ia senantiasa menghardik anak yatim senantiasa memakan harta-harta anak yatim ketahuilah bahwasanya ia telah berdusta kepada nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam” yang padahal Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam sangat mencintai anak yatim bahkan dikatakan di dalam riwayat lain juga Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam akan berada di dalam surga bersama anak yatim seperti jari tengah dan jari telunjuk.
Kemudian yang ketiga Al Imam Beliau mengatakan Barang siapa yang ingin masuk ke dalam surganya Allah subhanahu wa taala tetapi ia Pelit Terhadap sesama Pelit Terhadap rezeki yang telah diberikan oleh Allah subhanahu wa taala maka ketahuilah bahwasanya orang tersebut telah berdusta kepada surganya Allah subhanahu wa taala. semoga senantiasa dengan momentum hari raya Idul Adha menjadikan kita orang yang sabar, bersyukur, taat beribadah dan selalu senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Subhana wa taala serta di berikan petunjuk dan hidayah serta mendapat pertolongan. amin yra Wallahu a’ lam bishawab.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaaha IllAllahu Wallahu Akbar. Allahu Akbar, Walillaahil Hamdu.
TaqabbalAllahu minna wa minkum, wataqabbal Yaa Kariim.