Sketsanusantara.com-Santri adalah pengganti ulama,santri harus menabur kebaikan ,tirakat santri adalah mencari ilmu.dalam diri santri harus ada kemauan,keserakahan akan ilmu,bersikab sabar ,punya bekal,mendengarkan petunjuk kiyai dan membutuhkan waktu yang lama.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
لن يشبع المؤمن من خير يسمعه، حتى يكون منتهاه الجنة
“Seorang mukmin tidak
akan merasa kenyang dari kebaikan yang ia dengar sampai ujungnya adalah surga (HR at Tirmidzi)
Santri lazimnya ngaji langsung pada kyai, dalam mengkaji dan menggali al Iman,al Islam dan al Ikhsan.
Allah memberikan Nur dan hidayah kepada Nabi Muhammad Melalui malaikat Jibril.
Maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pun menggali Ilmu melalui malaikat Jibril. Allah berfirman :
(عَلَّمَهُۥ شَدِیدُ ٱلۡقُوَىٰ)
“Syadid al Quwa (Jibril) telah mengajarinya (Muhammad)”.
Nabi bersabda
يا أيُّها الناسُ تعلَّموا فإنَّما العِلمُ
بالتعلُّمِ والفِقهُ بالتفقُّهِ فمَنْ يُرِدِ اللهُ بهِ خيرًا يُفَقِّهْهُ في الدِّينِ
“Wahai manusia belajarlah, karena sesungguhnya ilmu itu hanya bisa didapat dengan belajar (ngaji), dan fiqih juga bisa didapat dengan belajar (ngaji), barang siapa yang dikehendaki Allah kebaikan maka Allah memberinya pemahaman dalam bidang agama” (HR at Thobaroni)
Imam Malik menegaskan masa menggali ilmu itu lazimnya usia 40 Tahun sudah meresap dalam dirinya dan 40 tahun keatas masa mengimplementasikan ilmu yang selama ini digali semasa berpredikat jadi santri.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
لا تزولُ قَدَمَا عبدٍ يومَ القيامةِ حتَّ يُسألَ عن أربعٍ: عَن عُمُرِه فيما أفناهُ، وعن جسدِهِ فيما أبلاهُ، وعن عِلمِهِ ماذا عَمِلَ فيهِ، وعن مالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وفيم أنفقَهُ
“Tidak beranjak dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat, sihingga ditanya tentang empat hal:
- Tentang umurnya,untuk apa.
- Tentang tubuhnya, dipergunakan untuk apa
- Tentang Ilmunya, ilmu apa yang telah dia amalkan
- Tentang harta dimana didapat dan kemana dibelanjakan
Allah berfirman:
قُلۡ هَلۡ یَسۡتَوِی ٱلَّذِینَ یَعۡلَمُونَ وَٱلَّذِینَ لَا یَعۡلَمُونَۗ
“Katakanlah, tidak sama orang-orang yang berilmu dengan orang-orang yang tidak berilmu”
والله اعلم بالصواب