Gambar

Muhammad Rizky Ramdan : Mahasiswa Islam Agen Perubahan Menuju Indonesia Pusat Produksi Halal Dunia

Sketsanusantara.com- Bogor, 26 Desember 2024 –Indonesia merupakan negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam, dimana masalah perlindungan konsumen terhadap kehalalan suatu produk baik makanan dan minuman merupakan masalah utama. Predikat mayoritas tersebut mengasumsikan bahwa kehalalan produk makanan dan minuman sudah jelas kehalalannya, padahal dengan tekhnologi pangan canggih sekarang ini banyak produk makanan dan minuman yang tidak dapat dipastikan kehalalannya tanpa melakukan penelitian dan penelusuran lebih dalam.

Penelusuran ini dapat dilakukan melalui suatu proses audit dengan mengikuti standar-standar tertentu. Peran Mahasiswa Islam dalam mendorong Indonesia menjadi pusat produksi halal dunia semakin signifikan. Generasi muda tidak hanya menjadi konsumen produk halal, tapi juga berperan aktif dalam pengembangan Industri Halal Nasional. Perlu audit dalam hal proses pemberian label atau tanda halal sebagai wujud
perlindungan konsumen.

“Peran Mahasiswa Islam ini dapat dilakukan dengan cara berperan aktif mensosialisasikan dan kampanye terkait Ekonomi Syariah, Industry and Entrepeneurial Role, Akselator dan Agregator Ekonomi Syariah dan yang terakhir advokasi kebijakan Ekonomi Syariah.” ujar Dr. Irfan Syauqi Beik dalam pemaparan materinya di Latihan Kader II (LK II) HMI Cabang Bogor.

Industry and Entrepreneurial menjadi perhatian penting dikarenakan labeling Mahasiswa Islam dari kepanjangan HMI itu sendiri. Program kewirausahaan terkait labeling halal tidak akan mencapai hasil optimal, kalau agen perubahan bukan dari kalangan aktifis kepemudaan seperti HMI. PB HMI tentunya perlu mewadahi pelatihan kewirausahaan aktifis HMI yang merujuk pada industri halal. Tidak hanya sekedar pelatihan, tetapi praktek langsung turun ke lapangan untuk menciptakan kader HMI sebagai agen perubahan ekonomi.

Menurut Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different).

Entrepreneurship atau kewirausahaan merupakan salah satu perilaku ekonomi yang patut dikembangkan oleh umat Islam khususnya dan masyarakat pada umumnya. Karena dengan wirausaha seseorang akan mampu mengelola sumber daya yang dimiliki dengan membuka pasar baru, membuka lapangan pekerjaan, pengembangan inovasi dan berpikir cerdas dalam kegiatan ekonomi.

Di Jepang sebagai negara mayoritas non muslim sudah mengembangkan halal tourisme. Ini adalah sebuah strategi pariwisata baru di Jepang dengan wisatawan Muslim sebagai sasarannya. Strategi halal tourism di Jepang mencakup bidang restoran, bidang akomodasi dan transportasi, organisasi yang menangani halal tourism, serta layanan informasi, dengan tetap mempertahankan kearifan lokal Jepang. Penerapan strategi halal tourism berimplikasi pada peningkatan ekonomi dan hubungan diplomasi negara Jepang dengan banyak negara-negara muslim. Pada akhirnya kunjungan wisatawan asing muslim berdampak pada kemajuan ekonomi. Disamping itu dapat mengembangkan kewirausahaan di kalangan muslim Jepang itu sendiri.

Dampak dari wisata halal tidah hanya pada makanan, tetapi juga pada hotel yang bersyariah. Jadi, dari sisi pemasaran produk wisata halal ditemukan 4 cabang wisata lainnya yaitu; wisata religi / spiritual, wisata masjid, wisata kesehatan, dan ekowisata. Ini akan menambah lapangan pekerjaan dengan labeling halal.

Al-Qur’an secara khusus tidak ‘memerintahkan’ untuk berwirausaha tetapi memberi pedoman bagaimana menjalani kehidupan yang bertanggung jawab dan bermanfat. Hal ini dapat diraih dengan mendorong seseorang untuk bekerja keras dan berusaha mencari rezeki yang halal untuk memenuhi kebutuhan dan membantu orang lain.

Sebagaimana dimaksud dalam QS. Al Jumu’ah ayat 10, “Apabila telah ditunaikan shalat, maka berteberanlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”. Dalam ayat ini Allah SWT memotivasi manusia untuk bekerja mencari penghidupan.

Penulis : Peserta LK 2 HMI Cabang Bogor dan Sekum FEM IPB Bogor.

Agus Fatah : Santri Sun Tree

Sketsanusantara.com-Istilah santri sebagai mana dipahami sebagian besar masyarakat adalah sebutan untuk anak, remaja dan dewasa yang sedang belajar di pondok pesantren.

Santri dipandang masyarakat sebagai kaum terpelajar yang memahami agama Islam dan berakhlaq mulia.

Sepuluh tahun terakhir pondok pesantren mengalami perkembangan yang luar biasa dimana masyarakat makin percaya untuk menitipkan anaknya belajar di pesantren.

Apa sebenarnya yang diajarkan dan dibudayakan di pesantren sehingga orang tua rela mempercayakan anaknya dididik di pesantren.

Dalam sejarah perkembangan pendidikan di Indonesia, pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua. Pesantren didirikan sebagai bentuk perlawanan kepada penjajah (Belanda).

Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia tercatat para pendiri pesantren dan santri yang turut berjuang memerdekakan Indonesia seperti KH Hasyim Asy’ari (pendiri Nahdatul ‘Ulama) KH Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah) KH Noer Ali ( Bekasi) dan masih banyak lagi yang lainnya.

Di pesantren, di samping santri belajar ilmu-ilmu keislaman (aqidah, akhlaq, alquran, hadits, fiqih ), para santri juga di latih hidup disiplin dengan ibadah tepat waktu, taat pada aturan, mandiri, gemar belajar, hidup sederhana, taat dan hormat pada guru dan orang tua.

Para santri juga dilatih memiliki ketrampilan hidup baik yang bersifat soft skill ( berkarakter tangguh) maupun hard skill (menjahit, pertukangan, IT) dan lain sebagainya.

Hal tersebutlah antara lain yang membuat para orang tua tertarik menitipkan anaknya dididik di pesantren.

10 tahun terakhir saya banyak berinteraksi dengan para Kyai dan santri di beberapa pesantren, mengamati kehidupan santri dan rutinitas aktivitas di pesantren.

Dari hasil pengamatan tersebut saya berkesimpulan bahwa santri itu dididik dan diharapkan menjadi orang bermanfaat di masyarakat.

Santri itu harus seperti sun (matahari) dan tree (pohon). Matahari dan pohon sangat berperan penting bagi kehidupan.

Sinar matahari dibutuhkan manusia antara lain untuk menjemur pakaian, ikan, kerupuk, pembangkit listrik tenaga matahari dan kebutuhan lainya
Makhluk lain pun sangat membutuhkan matahari untuk mempertahankan hidupnya.

Pohon dibutuhkan manusia dan hewan untuk menunjang kehidupan. Manusia membutuhkan oksigen yang dihasilkan pohon, manusia butuh kayu dari pohon dan pohon menjadi rumah tinggal bagi beragam jenis binatang.

Begitu pentingnya matahari (sun) dan pohon (tree) dalam kehidupan. Begitulah santri diharapkan bisa seperti sun dan tree (matahari dan pohon) bermanfaat hebat.

Jadi santri sama dengan sun tree (matahari dan pohon) harus bermanfaat hebat bagi ummat

H J Faisal : Apa yang Kita Tuju, itu Yang Kita Dapat

Sketsanusantara.com-Suatu saat, seorang pemuda melakukan sebuah dialog dengan Buya Hamka. Si pemuda tersebut mengatakan, bahwa meskipun dia sedang berada di sebuah negara Islam, tetapi dia tahu mana wanita yang berprofesi sebagai pelacur dan mana yang bukan.

Dengan bangganya pun dia mengatakan juga, bahwa berdasarkan pengalaman dia dalam mencari wanita-wanita pelacur di negara-negara Arab untuk dia kencani, dia tetap akan bisa membedakannya, meskipun para wanita tersebut tetap menutup auratnya, bahkan memakai cadar.

Tentu saja, awal niat pemuda ini membuka wacana tersebut dengan Buya Hamka, adalah untuk mengejek Islam, dan para muslimahnya yang harus selalu menutup aurat, sekaligus juga memberikan tes kecendekiawanan kepada Buya Hamka untuk menanggapi hal tersebut.

Dengan tenang, Buya Hamka pun menanggapi ejekan si pemuda tersebut.

Kemudian Buya Hamka berkata, bahwa dia pernah pergi ke Amerika, ke kota Los Angeles tepatnya. Buya Hamka menceritakan, bahwa selama di Amerika, dia tidak menemui seorang pelacur pun, meskipun pakaian para wanita di Amerika sangat terbuka sekali auratnya, dan gaya pergaulan mereka adalah gaya pergaulan bebas.

Pemuda inipun tertawa mendengar ucapan Buya Hamka. Dia mengatakan bahwa Buya Hamka berbohong, sebab berdasarkan pengalaman dia yang juga pernah pergi ke Amerika, bahwa justru di Amerika adalah tempat gudangnya para pelacur.

Buya Hamka pun tersenyum. Buya Hamka mengatakan bahwa dirinya tidak berbohong, karena ketika dia pergi ke Amerika, dia tidak berniat untuk mencari pelacur, tetapi berniat untuk memenuhi undangan dakwah warga Indonesia di sana, sehingga dia tidak tahu jika ada banyak pelacur di Amerika.

Sedangkan meskipun pemuda tersebut pergi ke negara-negara Islam di Arab, dia tetap akan menemukan pelacur, karena memang para pelacur itulah yang dia cari. Para pelacur itulah yang dia tuju. Maka jalan untuk menemukan para pelacur pun terbentang dihadapannya dengan mudah, bahkan dia bisa membedakan mana pelacur dan mana yang bukan, meskipun para wanita tersebut memakai hijab.

Artinya, apa yang diniatkan dan apa yang diinginkan untuk didapatkan oleh manusia sebagai tujuan akhirnya, maka sesungguhnya jalannya akan selalu terbentang dan terbuka untuk dicapainya.

Hal ini dikarenakan manusia telah diberikan unsir metafisik yang bernama kehendak bebas (free will) yang berbentuk nafsu, akal, dan qalbu, untuk menjalankan kehidupannya.

Jika nafsunya tersebut digunakan untuk melakukan kejahatan, dan melakukan dosa-dosa lainnya, maka sesungguhnya jalan untuk itu akan selalu tersedia.

Sebaliknya, jika nafsunya tersebut dikendalikan untuk mendapatkan kebaikan dan keberkahan dari Tuhannya, maka Tuhan pun akan memberikan jalan itu.

Mendengar perkataan Buya Hamka ini, pemuda itupun akhirnya terdiam.

Ya, seperti diamnya kita. Diam karena malu terhadap diri sendiri, karena terlalu banyak kehendak bebas yang kita turuti ke dalam keburukan.

“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Surah Al-Ankabut (29:69)).

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (Surah At-Talaq (65:2-3)).

Semoga dengan bertambahnya usia, pengalaman hidup, dan ilmu kita, kita akan semakin dapat memahami, akan dibawa ke arah manakah unsur metafisik kita yang bernama kehendak bebas ini? karena apa yang kita tuju, itu yang akan kita dapat.

Jadi, apakah yang akan kita cari dan kita tuju siang ini, sore ini, malam ini, besok, minggu depan, dan bahkan di tahun yang datang…..kebaikan, keburukan, ataukah daerah abu-abu yang berada di antara kebaikan dan keburukan?

Wallahu’allam bisshowab

Jakarta, 26 Desember 2024

*Dosen Sekolah Pacasarjana Prodi MMPI UNIDA Bogor/ Director of Logos Institute for Education and Sociology Studies (LIESS) / Pemerhati Pendidikan dan Sosial/ Sekretaris Majelis Riset dan Digitalisasi PB Al Jam’iyatul Washliyah/ Anggota PJMI

DR H M Suaidi,M.Ag : Empat Musuh Manusia

Sketsanusantara.com-

وقال ابو الليث السمرقندى،(هوابو الليث نصر بن محمد ابراهم بن الخطاب السمرقندى)
اعلم ان لك اربعة من الاعداء تحتاج الى ان تجاهد كل وحد منهم ،الاول. الدنيا، والثانى،نفسك. والثالث، شيطان الجن. والرابع، شيطان الانس.

Menurut Abu lits,musuh yang hurus kita perangi secara terus menerus ada empat: dunia,napsu,syatan bangsa jin,syatan bangsa manusia.

  1. Tipu daya dunia. Allah berfirman dalam Qs Lukman,ayat.33
    فلا تغرنكم الحيوة الدنيا

Maka jangan sekali kali kehidupan dunia meperdayai kamu

Awas kita jangan sampai tertipu terhadap kehidupan dunia, apa itu harta,apa itu pujian apa itu kedudukan…
. Kita mencari harta untuk bekal Ibadah,bukan mencari harta justru melupakan Ibadah
. Pujian selalu cenderung riya,apa yang dilakukan bukan karena Allah tapi justru berharap pujian dari sesama manusia.

. Kedudukan, jabatan,pangkat didunia ini tidaklah abadi,tapi tragisnya banyak manusia berebut menghalakan segala cara bahkan timbul permusuhan.
Masyaallah benar benar bahaya tipu daya dunia…..

  1. Mengikuti hawa nafsu menjadikan manusia lalai.sebagaimana terkandung dalam QS al Ahkahfi ayat 28. وَلَا تُطِعْ مَنْ اَغْفَلْنَا قَلْبَهٗ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوٰىه وَكَانَ اَمْرُهٗ فُرُطًا ٢٨

Janganlah engkau mengikuti orabg yang hatinya kami lalaikan dari ingat kepada Allah serta mengikuti hawa nafsunya.mengikuti hawa nafsu akan menghalangi seseorang untuk berbuat adil bahkan akan menjadi awal kerusakan jelasnya.

  1. Setan dari golongan jin.
    mengapa setan dari bangsa jin itu jauh lebih berbahaya? Dikutip dari laman Alukah, Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya mengatakan tentang hakikat dari meminta perlindungan Allah SWT dari Saytan. Yaitu permintaan tolong kepada Allah SWT dan mengakui kekuasaan-Nya, sementara hamba hanya memiliki kelemahan dan ketidakberdayaan melawan setan nyata yang tak kasat mata ini, tak ada yang mampu mengalahkannya kecuali Penciptanya, setan tak mengenal kompromi dan tak tahu menahu sikap baik, berbeda dengan musuh yang nyata dari golongan manusia ini sebagaimana dijelaskan dalam ayat-ayat Alquran dalam surat-surat menengah pendek. Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, kamu tidak dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Tuhan-mu sebagai Penjaga.(QS al-Isra) Sementara itu diketahui bahwa orang dengan jiwa yang buruk dan tercela dan semua kejahatan dan kerusakan yang diakibatkan oleh dirinya, itu sebetulnya disebabkan oleh tindakan gila setan.
  2. Setan Ada dari Golongan Manusia

Setan ada dari manusia, yaitu manusia yang berperilaku seperti setan, selalu mengajak kepada kejahatan dan permusuhan

Allah menegaskan dalam QS al An’am.
وَكَذٰلِكَ  جَعَلْنَا  لِكُلِّ  نَبِيٍّ  عَدُوًّا  شَيٰطِيْنَ  الْاِ نْسِ  وَا لْجِنِّ  يُوْحِيْ  بَعْضُهُمْ  اِلٰى  بَعْضٍ  زُخْرُفَ  الْقَوْلِ  غُرُوْرًا  ۗ وَلَوْ  شَآءَ  رَبُّكَ  مَا  فَعَلُوْهُ  فَذَرْهُمْ  وَمَا  يَفْتَرُوْنَ

Dan demikianlah untuk setiap Nabi Kami menjadikan musuh yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah sebagai tipuan. Dan kalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak akan melakukannya, maka biarkanlah mereka bersama apa (kebohongan) yang mereka ada-adakan. (QS. Al-An’am 6: Ayat 112)

Dalam tafsir lengkap Kementrian Agama RI; Menurut Mujahid, Qatadah dan Hasan al-Bashri, di antara jin dan manusia itu ada yang menjadi setan. Pendapat ini diperkuat oleh Abu dzar yang ditanya oleh Nabi Muhammad, “Wahai Abu dzar apakah kamu telah memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan-kejahatan setan yang berasal dari jin dan manusia?” Lalu Abu dzar bertanya, “Ya Rasulullah adakah setan-setan dari manusia?” Nabi Muhammad menjawab, “Ya benar-benar ada”. Yang dimaksud di sini adalah manusia yang berperilaku seperti setan, selalu mengajak kepada kejahatan dan permusuhan.

Catatan Akhir Tahun 2024 Prof Didiek J Rachbini : Strategi Industri Kunci Sukses Pertumbuhan 8%

Sketsanusantara.com-Catatan Akhir Tahun:
Strategi Industri Kunci Sukses Pertumbuhan 8 persen

1
Saya dan juga rekan-rekan saya para ekonom muda di Indef sudah memprediksi tingkat pertumbuhan tahun ini dan prediksi tahun depan akan stagnan 5 persen. Alasannya selama ini tidak ada strategi kebijakan yang berhasil melepaskan sektor industri dari jebakan deindustrialisasi dini dimana PMI sektor tersebar di dalam kue ekonomi ini terus menurun dan jatuh di bawah 50 persen (Gambar 1). Dengan sektor industri yang diabaikan tanpa kebijakan berarti seperti ini, apakah layak kita berharap tumbuh 8 persen?
[Gambar 1]

2
Sektor industri tumbuh rendah, selama ini dalam beberapa tahun hanya sekitar 3-4 persen. Ini menunjukkan kinerja yang tidak memadai untuk mencapai pertumbuhan di atas 5 persen, apalagi 7 persen seperti target Jokowi atau target 8 persen pada pemerintahan Prabowo Subianto. Jika industri tumbuh rendah seperti ini, maka lupakan target yang tinggi tersebut. Selama pemerintahan Jokowi sektor ini diabaikan sehingga target pertumbuhan 7 persen sangat meleset.

3
Sektor industri telah terjebak ke dalam proses deindustrialisasi dini sehingga jebakan ini harus diterobos dengan re-industrialisasi berbasis sumber daya alam Indonesia yang kaya, bersaing dan memenangkan pasar internasional yang luas dan otomatis berjaya di pasar domestik. Yang harus dijalankan dan telah terbukti sukses di negara indusgri tidak lain adalah resource-based industry, led-export industry atau outward looking industri. Strategi industri ini pernah dijalankan pemerintah Indonesia pada tahun 1980-an dan awal 1990-an dengan hasil yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi 7u-8 persen. Tanpa perubahan strategi seperti ini maka mustahil mencapai target pertumbuhan 8 persen. Strategi industri bersaing di pasar internasional ini menjadi kunci berhasil atau tidaknya target pertumbuhan tersebut.

4
Permintaan global memang mengalami perlambatan sehingga menerobos pasar internasional tidak mudah lagi. Karena itu, pasar-pasar baru di luar Eropa, CIna, USA perlu dijadikan sasaran perdagangan luar negeri Indonesia. Para duta besar diberi target untuk meningkatkan ekspor dan menjadikan neraca dagang bilateral menjadi positif.

5
Diluar permasalahan sektoral, ada masalah fiskal yang kita hadapi, yakni utang dari tahun ke tahun terus membengkak dari persentase, apalagi nominalnya. Dari tahun 2010 sampai dengan 2024 rasio utang Indonesia terhadap PDB terus naik dari 26 persen menjadi 38,55 persen. Total utang pemerintah sebesar Rp8.473,90 triliun per September 2024 (Gambar 2). Ini merupakan praktek kebijakan dan ekonomi politik utang yang tidak sehat, mengikuti hukum politik dimana rezim memaksimumkan budget (“teori budget maximazer”) tanpa kendali, tanpa kontrol dan tanpa cek and balances yang sehat. Politik anggaran hanya refleksi dari politik yang sakit, demokrasi yang dikebiri dan dilumpuhkan selama 10 tahun ini.
[Gambar 2]

6
Karena seantero dunia sudah tahu pemimpin di Indonesia kemaruk utang, maka tingkat suku bunga tergerak naik tidak masuk akal. Suku bunga obligasi utang ini paling tinggi dibandingkan dengan negara-negara ASEAN. Indonesia harus menaikkan tingkat suku bunga yang tidak masuk akal sampai 7,2 persen dengan konsekuensi harus dibayar oleh dan menguras pajak rakyat dalam jumlah yang besar. Tingkat bunga obligasi di Thailand hanya 2,7 persen, Vietnam 2,8 persen, Singapura 3,2 persen, dan Malaysia 3,9 persen. Tingkat suku bunga tinggi ini karena penarikan utang baru dari tahun ke tahun sudah diatas seribu triliun rupiah setiap tahun.
[Gambar 3]

7
Akibatnya kualitas belanja memburuk. Porsi membayar bunga utang menjadi paling besar dari seluruh belanja kementerian negara. Belanja pemerintah pusat semakin digerogoti pembayaran bunga utang, yang naik pesat dari 11,09 persen (2014) menjadi 20,10 persen (2024). Secara terus-menerus dan akan terkena dampaknya pada pemerintahan Prabowo. Belanja non produktif semakin mendominasi sedangkan belanja produktif mengecil. Belanja non produktif diamati dari belanja pegawai dan belanja barang. Tahun 2014, porsi dua belanja tersebut sekitar 34 persen, naik menjadi 36 persen pada 2024. Setiap tahun untuk bunganya saja (tidak termasuk pokok) harus menguras pajak rakyat sebesar 441 triliun rupiah untuk membayar utang.

8
Penutup: Demikian Catatan Akhir Tahun saya memang dibuat untuk menjadi masukan kritis terhadap pemerintah. Mengelola ekonomi nasional tidak mudah dengan berjanji kepada rakyat dengan sasaran target yang tinggi.

Salam
Prof. Didik J. Rachbini
Rektor Universitas Paramadina/Ekonom Senior INDEF

Sekjen MUI: Presiden Harus Penuhi Janjinya Memberi Makan Orang Miskin,Indonesia Berpotensi Surplus Makanan

Sketsanusantara.com-Jakarta,—— makan bergizi gratis yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto sebenarnya adalah implementasi dari ajaran Islam. Karena Islam mengharuskan memberi makan anak yatim dan fakir miskin. Hal tersebut disampaikan Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Buya KH Amirsyah Tambunan pada tausiah yatim bulanan di rumah Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam As Syafiiyah -FKIP UIA-, DR. Misbah Fikrianto, MM, M.Pd. M.Si, Jatiwaringin-Pondok Gede, Rabu 25/12.

“Presiden Prabowo sudah banyak berjanji untuk memakmurkan rakyat. Salah satu janjinya adalah memberi makan anak-anak miskin melalui program yang disebut “Makan Bergizi Gratis,” tutur Buya.

Program ini, lanjut Buya, sesuai dengan perintah Allah dalam al-Quran, terutama dalam surat Al Maun.

“Maka janjinya itu harus dipenuhi. Karena janji itu adalah utang,” tambah Buya.
Dengan mengupas tuntas surat al-Maun, Buya Amirsyah Tambunan membeber kewajiban setiap Muslim yang diberi kelebihan rezeki oleh Allah SWT untuk memberi makan anak-anak yatim dan orang miskin.

“Maka saya mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Dr. Misbah, yaitu memberi makan anak-anak yatim di rumahnya. Ini adalah contoh yang baik dalam mengamalkan ajaran Islam yang benar,” ujarnya.
Di dalam konteks bernegara, tambah Buya, kewajiban memelihara anak yatim, fakir miskin dan anak terlantar terletak pada pundak pemerintah.

“Jadi program makan bergizi gratis bukan baru tapi adalah kewajiban yang harus ditunaikan oleh pemerintah sejak dulu,” tegas Buya.
Menurut Buya, Indonesia berpotensi surplus makan. Bukan kekurangan makananan. Kalau dibandingkan dengan Negara Afrika, Nigeria, atau ke negara-negara Arab yang kering, tandus dan gersang. Indonesia wajib bersyukur. Betapa susahnya kehidupan di sana.

“Indonesia, masya Allah suburnya. Apa saja ditanam bisa hidup. Maka seharusnya rakyat Indonesia tidak boleh kekurangan makan. Di Indonesia harusnya tidak ada yang miskin. Tetapi kenapa kok banyak yang miskin? Mungkin Negara kita dulu-dulunya salah urus. Mudah-mudahan ke depan tidak salah urus lagi,” harapnya.
Sementara itu Dr. Misbah mengatakan pengajian yang disertai santunan yatim di kediamannya berlangsung sebulan sekali.
“Ini sebagai wujud syukur atas rezeki yang Allah limpahkan kepada keluarga kami,” ujarnya.*** ()

DR H M Suaidi,M.Ag : Menikah Membuka Pintu Rezeki

SKETSANUSANTARA.COM-Pernikahan dalam Islam merupakan ibadah yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mengikuti perintah-Nya. Pernikahan juga merupakan bentuk penyempurna agama, yang dianjurkan Rasulullah SAW. 

Allah Ta’ala berfirman.

وَأَنكِحُوا اْلأَيَامَى مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَآئِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَآءَ يُغْنِهِمُ اللهُ مِن فَضْلِهِ وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An-Nuur: 32).
Dari ayat di atas, Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata,

اِلْتَمِسُوا الغِنَى فِي النِّكَاحِ

Carilah kaya (hidup berkecukupan) dengan menikah.”  (Diriwayatkan  dari Ibnu Jarir). Imam Al-Baghawi menyatakan pula bahwa ‘Umar menyatakan seperti itu pula. Lihat Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 5:533.

Disebutkan pula dalam hadits bahwa Allah akan senantiasa menolong orang yang ingin menjaga kesucian dirinya lewat menikah.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,

ثَلَاثَةٌ كُلُّهُمْ حَقٌّ عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ عَوْنُهُ الْمُجَاهِدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالنَّاكِحُ الَّذِي يُرِيدُ الْعَفَافَ وَالْمُكَاتَبُ الَّذِي يُرِيدُ الْأَدَاءَ

Ada tiga orang yang akan mendapatkan pertolongan Allah: (1) orang yang berjihad di jalan Allah, (2) orang yang menikah demi menjaga kesucian dirinya, (3) budak mukatab yang ingin membebaskan dirinya.” (HR. An-Nasa’i, no. 3218; Tirmidzi, no. 1655; Ibnu Majah, no. 2518. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan.

Ahmad bin Syu’aib Al-Khurasani An-Nasa’i membawakan hadits tersebut dalam Bab Pertolongan Allah bagi orang yang menikah yang ingin menjaga kesucian dirinya.
Ibnu Hajar Al-‘Asqalani rahimahullah berkata, “Allah sungguh Mahakaya. Allah yang memegang setiap rezeki yang tak terhingga, yakni melebihi apa yang diketahui setiap makhluk-Nya.” (Fath Al-Bari, 13: 395)

Dr H M Suaidi,M.Ag : Fungsi dan Peran Ulama

Sketsanusantara.com-

قوام الد نيا بااربعة اسياء : بعلم
العلماء وبعدل الامراء وبسخاوة الاغنياء وبدعوة الفقراء
Nabi Muhammad SAW. Menegaskan kuatnya Dunia tidak lepas dari lima perkara yang salah satunya dengan ilmunya Ulama. Kenapa dengan ilmunya ulama turut memperkuat kondisi dunia, وقال الحسن رحمه الله لولا العلماء لصار الناس مثل البهائم
Andai bukan karena Ulama, manusia bagaikan binatang (Imam Hasan Al-Bashri rahimahullah (w.110 H)).
Pernyataan Ulama Tabi’in asal Bashrah tersebut menunjukan vitalnya keberadaan Ulama dalam kehidupan ummat manusia. Mereka adalah pemandu jalan di tengah belantara kehidupan dunia ini. Mereka merupakan mursyid (pembimbing) bagi manusia dalam menjalankan kewajiban beribadah kepada Allah Ta’ala.
Peran Ulama
Syekh Abu ‘Abdillah Muhammad bin Haji Isa al-Jazairiy hafidzahullah menyebutkan dalam salah satu khutbahnya lima fungsi dan peran Ulama dalam kehidupan Ummat, yakni;

  1. Ulama Sebagai Mursyid (pemandu) ke Jalan Allah,Karena mereka merupakan rangkaian transmisi penyambung kepada sang pemilik syariat, Allah Ta’ala. Sebab melalui mereka syariat Allah sampai kepada kita. Mereka adalah pelanjut dan pewaris risalah kenabian sebagaimana dinyatakan dalam hadits. ان العلماء ورثة الانبياء.ان الانبياء لم يورثوا دينارا ولا درهما انما ورثوا العلم فمن اخذه اخذ بخظ وافر
  2. Sesungguhnya Ulama adalah pewaris para Nabi, dan Nabi tidaklah mewariskan dinar dan dirham melainkan mewariskan ilmu. . . . “ (Terj. HR. Tirmidziy, Abu Daud, & Ibn Majah) Dengan ilmunya Ulama bagaikan pelita yang menerangi perjalanan dalam kegelapan.
  3. Ulama Sebagai Pilar Kehidupan Dunia.Karena kebutuhan ummat terhadap ulama bukan hanya dalam soal urusan Agama yang menyangkut ibadah mahdhah. Karena Islam tidak mengenal dikotomi antara agama dan dunia seperti dipahami oleh kalangan sekular. Tetapi Islam mencakup seluruh aspek kehidupan. Sehingga arahan dan bimbingan para ulama juga dibutuhkan dalam persoalan duniawi menyangkut muamalat sehari-hari.
  4. Ulama Sebagai Penjaga Aqidah Islam,Para ulama juga merupakan benteng yang berfungsi melindungi kemurnian dan kesucian Agama Islam. Dalam hal ini peran konkrit yang dapat dimainkan para ulama dan da’i adalah menolak dan membantah berbagai syubhat yang dilemparkan kalangan yang hendak merusak Islam melalui penyebaran paham menyimpang. Peran ini memiliki kedudukan yang sama dengan jihad (perang) dengan senjata. Karena pada hakikatnya jihad memperjuangan Islam dapat ditempuh dengan dua hal, sebagaimana dinyatakan oleh Ibnu Qayyim al-Jauziyah rahimahullah. Yaitu bis saifi was Sinan (jihad dengan pedang) dan bi hujjati wal bayan (argumen dan penjelasan). Yang disebut pertama dijalankan oleh tentara (askariyyun), dan yang kedua dijalankan oleh para Ulama dan Du’at. Bahkan sebelum disyariatkannya jihad bersenjata, jihad dengan hujjah dan bayan disebut oleh Allah sebagai jihad yang besar (jihadan kabiran), sebagaimana ditegaskan oleh Allah dalam surah Al-Furqan ayat 52.
  5. Penjaga masyarakat dari berbagai penyakit sosial,Banyaknya ulama yang menyebarkan ilmu, nasehat, dan tadzkirah di tengah-tengah masyarakat dapat mengurangi penyebaran berbagai penyakit sosial dan kerusakan akhlaq di tengah-tengah masyarakat tersebut. Karena ilmu menghilangkan kejahilan, sementara kejahilan merupakan sumber berbagai penyimpangan. Dengan kehadiran mereka Dien benar-benar hadir sebagai pembimbing dan suluh bagi jiwa-jiwa yang buta terhadap bashirah dan hidayah Allah.
  6. Ulama Sebagai Pemersatu Ummat, Persatuan ummat takkan terwujud melainkan dengan iltizam (komitmen) dan berpegang teguh pada al-Qur’an dan As-Sunnah, sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surah Ali-Imran ayat 103;“Dan berpegang teguhlah kepada tali Allah serta jangan bercerai berai” (Terj. QS. Ali Imran [3]:103). Menurut sebagian Mufassir, makna tali Allah (hablullah) dalam ayat tersebut adalah Al-Qur’an dan as-Sunnah. Dan pihak yang paling otoritatif dalam menjelaskan kedua sumber Islam tersebut adalah para Ulama.

Dr H M Suaidi,M.Ag : Santri Penggali Ilmu Kyai

Sketsanusantara.com-Santri adalah pengganti ulama,santri harus menabur kebaikan ,tirakat santri adalah mencari ilmu.dalam diri santri harus ada kemauan,keserakahan akan ilmu,bersikab sabar ,punya bekal,mendengarkan petunjuk kiyai dan membutuhkan waktu yang lama.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :

لن يشبع المؤمن من خير يسمعه، حتى يكون منتهاه الجنة

“Seorang mukmin tidak
akan merasa kenyang dari kebaikan yang ia dengar sampai ujungnya adalah surga (HR at Tirmidzi)

Santri lazimnya ngaji langsung pada kyai, dalam mengkaji dan menggali al Iman,al Islam dan al Ikhsan.
Allah memberikan Nur dan hidayah kepada Nabi Muhammad Melalui malaikat Jibril.
Maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pun menggali Ilmu melalui malaikat Jibril. Allah berfirman :
(عَلَّمَهُۥ شَدِیدُ ٱلۡقُوَىٰ)

“Syadid al Quwa (Jibril) telah mengajarinya (Muhammad)”.

Nabi bersabda

يا أيُّها الناسُ تعلَّموا فإنَّما العِلمُ
بالتعلُّمِ والفِقهُ بالتفقُّهِ فمَنْ يُرِدِ اللهُ بهِ خيرًا يُفَقِّهْهُ في الدِّينِ

“Wahai manusia belajarlah, karena sesungguhnya ilmu itu hanya bisa didapat dengan belajar (ngaji), dan fiqih juga bisa didapat dengan belajar (ngaji), barang siapa yang dikehendaki Allah kebaikan maka Allah memberinya pemahaman dalam bidang agama” (HR at Thobaroni)

Imam Malik menegaskan masa menggali ilmu itu lazimnya usia 40 Tahun sudah meresap dalam dirinya dan 40 tahun keatas masa mengimplementasikan ilmu yang selama ini digali semasa berpredikat jadi santri.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
لا تزولُ قَدَمَا عبدٍ يومَ القيامةِ حتَّ يُسألَ عن أربعٍ: عَن عُمُرِه فيما أفناهُ، وعن جسدِهِ فيما أبلاهُ، وعن عِلمِهِ ماذا عَمِلَ فيهِ، وعن مالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وفيم أنفقَهُ
“Tidak beranjak dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat, sihingga ditanya tentang empat hal:

  1. Tentang umurnya,untuk apa.
  2. Tentang tubuhnya, dipergunakan untuk apa
  3. Tentang Ilmunya, ilmu apa yang telah dia amalkan
  4. Tentang harta dimana didapat dan kemana dibelanjakan
    Allah berfirman:
    قُلۡ هَلۡ یَسۡتَوِی ٱلَّذِینَ یَعۡلَمُونَ وَٱلَّذِینَ لَا یَعۡلَمُونَۗ
    “Katakanlah, tidak sama orang-orang yang berilmu dengan orang-orang yang tidak berilmu”
    والله اعلم بالصواب

DPP LIRA : Tunda Pemberlakuan Kenaikan PPN 12 %

Sketsanusantara.com-Jakarta

Pro-kontra pemberlakuan kenaikan PPN menjadi 12 persen di awal tahun 2025 memiliki alasan di masing-masing pihak.

Pemberlakuan kenaikan PPN ini sejatinya adalah kebijakan legislasi yang sudah berlangsung secara gradual dan pastinya sudah dikalkulasi secara filosofis dan teknis oleh para pembuat kebijakan, baik DPR maupun Pemerintah periode lalu.

Kalau saat ini muncul sikap penolakan dari sebagian aktor politik di parlemen, mungkin saja mereka ini adalah kelompok ahistoris dalam kebijakan pajak ini dan ingin cari panggung publik. Atau bisa jadi mereka adalah kelompok amnesia politik yang konsisten lupa dengan tindakan mereka yang dulunya mendukung, kini karena melihat angin berhembus ke arah berbeda, maka mereka pun ikut berputar haluan. Prinsipnya, kebijakan ini bukanlah kebijakan baru.

Apapun situasi politiknya, urusan pajak yang ujung tombaknya pada Wajib Pajak yakni rakyat, haruslah dibuat dengan cara, dan tujuan, yang mengedepankan kepentingan rakyat.

Atas dasar ini, DPP Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) memandang situasi objektif untuk menaikkan pajak belum menemukan landasan yang pas dengan kondisi perekonomian rakyat saat ini. LIRA memandang Presiden Prabowo perlu meninjau ulang dan menunda pemberlakuan kenaikan PPN tahun depan dengan alasan sebagai berikut:

  1. Tren ekonomi yang masih stag dan cenderung turun yang terindikasi jelas dari tingkat konsumsi publik yang menurun. Kenaikan PPN hanya akan menambah beban rakyat bawah yang sudah kesulitan bertahan hidup. Kasus bunuh diri rakyat sudah semakin meningkat, dan ini bisa jadi berkorelasi dengan kesulitan hidup yang mereka hadapi secara ekonomi.
  2. Presiden perlu melakukan tindakan serius dan nyata yang berdampak pada efisiensi anggaran negara, antara lain mengurangi fasilitas para pejabat yang tidak relevan seperti fasilitas pengawalan pribadi yang berlebihan, mewajibkan pejabat tidak menggunakan fasilitas kelas bisnis, tapi kelas ekonomi dalam setiap perjalanan, dan memangkas pengeluaran yang tidak berkorelasi dengan kepentingan publik dalam fasilitas para pejabat.
  3. Paradoks fasilitas para pejabat dengan situasi hidup rakyat yang berat ini yang jadi pemicu isu kenaikan PPN ini digiring jadi isu politik. Dari sisi ekonomi, pada hakikatnya tidak cukup ada alasan kuat menolak kenaikan PPN. Apalagi ketentuan ini memang didisain secara gradual sejak awalnya. Hanya saja, kenyataan gap gaya hidup antara langit dan bumi antara pejabat yang digaji dan dibiayai dari pajak dengan para pembayar pajak dari kalangan rakyat, ini yang menggores perasaan dan mendorong lahirnya sikap penolakan kebijakan ini sekarang.
  4. Keikhlasan rakyat pembayar pajak hilang karena masih banyaknya praktik korupsi para pejabat. Presiden Prabowo harus melakukan tindakan serius untuk membersihkan para pejabat korup. Pemaafan kepada mereka dengan mengembalikan uang yang dirampoknya masih terlalu lunak dan bahkan terasa kompromistis dengan para benalu negara ini. Jika korupsi berkurang drastis segera, mungkin rakyat akan dengan sukarela membayar kewajiban mereka untuk dipajaki tinggi sekalipun karena mereka yakin uang mereka dipakai untuk kepentingan rakyat banyak, bukan untuk menggemukkan para pejabat korup.
  5. Terkait dengan upaya membangun kepercayaan publik terkait dengan keuangan negara, Presiden Prabowo perlu segera melakukan pembersihan aparat penegak hukum dari oknum yang merusak penegakan hukum. Kalau hukum bisa ditegakkan dengan adil, ini akan jadi jalan pengaman uang negara bisa didistribusikan kepada rakyat dengan aman dan tidak disabotase oleh oknum aparat penegak hukum yang korup yang menjadikan uang negara sebagai lahan hidup mereka untuk menyandera para birokrat lainnya.

Isu kenaikan PPN ini bukanlah isu teknis perpajakan semata, tapi jadi isu populis di tengah situasi ekonomi yang tidak jelas dan masih berat. Karenanya, Presiden Prabowo harus berkonsentrasi menyelesaikan aspek-aspek di luar urusan pajak yang terkait dengan mental para pejabat dan aparat penegak hukum. Jika ini berhasil dilakukan, barulah kenaikan pajak bukan jadi soal lagi.

LIRA karenanya, sekali lagi, mendesak Presiden Prabowo menunda kenaikan PPN ini untuk mengurangi beban rakyat bawah yang sudah cukup berat dengan situasi ekonomi saat ini.

Jakarta, 24 Desember 2025.

Dewan Pengurus Pusat Lumbung Informasi Rakyat (DPP LIRA)

Andi Syafrani.
Presiden

lira.or.id